GenPI.co Bali - Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta mendapat pandangan sinis dari fraksi-fraksi DPRD partai Hanura dan PDIP saat lakukan agenda penyampaian Ranperda, Selasa (23/11/21).
Menjalani rapat penting terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sang bupati mendapat sentilan keras dari berbagai pihak wakil rakyat.
Juru Bicara DPRD Partai Hati Nurani Rakyat, Wayan Buda Parwata mempertanyakan terkait cicilan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang harus dibayarkan pemkab terkait.
"Dengan pendapatan daerah dirancang sebesar Rp1,1 triliun, mayoritas dari pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 786.813.540.610, apakah sudah memperhitungkan cicilan dana PEN?" Tanya dia.
Fraksi Partai Hanura ini juga mempertanyakan bagaimana program pemasaran Dinas Pariwisata yang dipimpin oleh Bupati Suwirta itu yang dirancang Rp5,4 miliar.
Mirisnya, Klungkung masih urung mendapatkan kedatangan wisatawan setelah pengeluaran jumlah besar tersebut di masa pandemi Covid-19.
Selain itu pihak PDIP juga turut ikut campur melalui anggota DPRD Ni Sukarti pos anggara RAPBD yang kabarnya tidak terlalu penting. Sebagai contoh Festival Nusa Penida.
"Padahal, masih ada alternatif lain dalam promosi pariwisata yaitu dengan melakukan promosi digital yang lebih efektif dan efisien," kata Sukarti.
Sama seperti partai sebelumnya, pihak anggota dewan fraksi partai berlogo banteng merah itu juga menyoroti bantuan hibah pemerintah Gumi Serombotan.
Baik DPRD Bali partai Hanura dan PDIP juga menyentil tambahan penghasilan ASN yang sangat fantastis yakni Rp 84.978.230.955 hingga tambahan lain ke arah Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta. (lia/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News