GenPI.co Bali - Trisno Nugroho, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyatakan jika protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ialah kunci bangkitkan pariwisata.
Sebagaimana diketahui, era pandemi yang sudah berlangsung 1,5 tahun lebih lamanya membuat tingkat perekonomian Pulau Seribu Pura begitu terpuruk.
Kendati sudah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) serta vaksinasi massal hingga cabut larangan penerbangan internasional pada 14 Oktober 2021, turis asing tak kunjung datang.
Hal ini tentu sangat menyedihkan, mengingat pariwisata ialah ujung tombak Bali mendapatkan pemasokan. Tak adanya pendapatan dari kedatangan wisatawan, bagaimana cara provinsi ini bisa bangkit?
Melihat fenomena ini, pihak Bank Indonesia (BI) melalui Trisno Nugroho menyatakan jika satu-satunya yang bisa dilakukan ialah tetap disiplin prokes.
"Perbaikan ekonomi Bali sangat tergantung pada kondisi Covid-19. Oleh karena itu, untuk jangka pendek kita harus mengawal kondisi ini dengan terus disiplin prokes," kata Trisno, Selasa (23/11/21).
Kepala Perwakilan BI itu juga menyatakan pentingnya kedisiplinan protokol kesehatan berdasarkan pembelajaran kontraksi yang dialami Pulau para Dewa sebesar minus 2,91 persen (yoy) di triwulan III 2021.
"Kinerja tersebut merupakan kinerja terendah dibanding provinsi lain di Indonesia. Ini disebabkan karakteristik Bali yang didominasi sektor pariwisata," kata dia lagi.
Kendati demikian, ia juga menyampaikan keyakinannnya bahwa tingkat ekonomi di provinsi itu akan naik pada triwulan IV karena kebijakan pelonggaran mobilitas imbas landainya kasus Covid-19.
Terlepas dari fakta Bank Indonesia yakin penerapan prokes jadi senjata andalan pemulihan pariwisata Bali, pihak pemerintah kini masih mengkaji berbagai aturan agar wisman tak segan-segan untuk datang. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News