GenPI.co Bali - Terjadi 45 kasus kekerasan seksual diterima mahasiswi yang terbagi di Universitas Udayana (UNUD) dan Universitas Warmadewa (UNWAR) menurut laporan LBH Bali baru-baru ini.
Masalah pemerkosaan dan lain sebagainya terkadang muncul di tempat yang tak semestinya. Dalam kasus kali ini, di lingkungan yang terkesan banyak kalangan cendekiawan.
Ya, menurut Lembaga Bantuan Hukum Non Pemerintah dari Bali terjadi kasus pelecehan yang dialami oleh kalangan mahasiswi di sejumlah kampus bergengsi.
Tak tanggung-tanggung, Ni Kadek Vany Primaliraning selaku Direktur LBH/YLBHI di Pulau Dewata menuturkan adanya 45 kasus kekerasan seksual terjadi di dua universitas.
UNUD kabarnya melaporkan adanya 42 kasus yang belum diproses ke pihak berwajib, sementara mahasiswi dari pihak UNWAR yang melaporkan tindakan cabul ialah tiga orang.
"Sampai sekarang, kami belum memutuskan untuk melakukan upaya hukum," kata Vany kepada awak media.
Sejatinya ada total 73 aduan terkait kasus melibatkan pelecehan harkat dan martabat wanita ini dari dua kampus tersebut. Namun yang langsung dari korban mencapai 45 kasus.
Adapun beberapa mahasiswi mengaku menjadi korban aksi bejat oknum dosen ketika menyusun skripsi dengan rentang masa kuliah awal hingga empat tahun.
"Antara semester awal hingga semester delapan. Modus yang dilakukan oknum dosen ialah ketika sang mahasiswi sedang bimbingan skripsi," kata dia lagi.
Lebih lanjut, LBH Bali menuturkan jika berbagai tindakan kekerasan seksual yang dialami kalangan mahasiswi UNUD masih belum ada proses lebih lanjut. Sementara, untuk yang UNWAR pelaku kabarnya sudah dikeluarkan. (lia/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News