GenPI.co Bali - I Komang Gede Sanjaya selaku bupati Tabanan menyampaikan aturan ketat prokes kala pembelajaran tatap muka (PTM) akan dilangsungkan di sekolah-sekolah.
Sebagaimana dimaksud, pandemi Corona yang melanda Indonesia telah membuat kegiatan belajar alami mati suri selama setahun lebih.
Adapun proses New Normal berlangsung, wabah Covid-19 yang sudah menjangkiti 4,2 juta orang dengan tingkat kematian mencapai 141 ribu jiwa.
Namun, proses Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata efektif mengurangi tingkat penyebaran di Pulau Dewata.
Alhasil, Gubernur Bali I Waya Koster pun melayangkan surat edaran terkait panduan pembelajaran tatap muka ditengah pandemi Covid-19 yang wajib diikuti para pemimpin di tiap kabupaten berbeda.
Nantinya setiap kelas akan berisi 50 persen dari jumlah keseluruhan mahasiswa, I Komang Gede Sanjaya pun menyampaikan kegiatan belajar tatap muka akan gunakan prokes ketat.
"Sesuai peraturan, PTM terbayas bisa diberlakukan pada awal Oktober dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ucapnya dikutip Antara.
Sebagai bentuk antisipasi, simulasi di wilayah Tabanan sendiri sudah dimulai sejak Juli 2021, tapi masih terkesan kurang sempurna karena perbedaan jenjang pendidikan di sekitar wilayah tersebut.
Tak heran, Gede Sanjaya menambahkan agar seluruh guru atau pengajar wajib menerima vaksin sebagai syarat utama kegiatan belajar mengajar nantinya.
"Jika seluruh kabupaten/kota di Bali serempak keputusannya, akhir bulan akhir bulan ini atau awal Oktober nanti (PTM) akan segeran kita laksanakan," ucap bupati Tabanan itu secara antusias. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News