GenPI.co Bali - Mayjen TNI Maruli Simanjutak selaku Pangdam IX/Udayana baru-baru ini mengatasi masalah umum yang terjadi di Bali serta beberapa wilayah Nusa Tenggara (Nusra).
Sebagaimana dimaksud, krisis air bersih terkadang sulit untuk terpenuhi bagi beberapa masyarakat kalangan kebawah. Padahal kebutuhan ini sangat penting bagi kelangsungan hidup warga.
Mendapati jika air merupakan bagian dari kehidupan, Pangdam Udayana dan segenap personel TNI pun mewujudkan adanya ketersediaan air bersih bagi warga Pulau Dewata, NTB, dan NTT.
"Air adalah kebutuhan utama untuk hidup. Sebagian warga Bali, NTB, dan NTT masih sulit mendapatkan air bersih. Mereka harus berjalan kaki berkilometer, bahkan terpaksa harus naik turun bukit, terjadi tiap hari," kata Maruli, Kamis (19/11/21).
Mengdalkan seluruh prajurit TNI-nya, Pangdam IX/Udayana lantas memetakan 168 titik yang jadi prioritas utama untuk dapatkan mata air, sementara lainnya dari sungai.
"Masalahnya sama, mata air dan sungai tersebut lokasinya jauh, bahkan sangat jauh dari pemukiman warga. Kami menyiapkan pompa kemudian mengalirkan air bersih dengan pipa," kata dia lagi.
Sejatinya, proses yang dijalankan mudah dan sederhana, tapi proses penerapannya terbilang sulit dan hal ini terlihat di Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali.
"Para prajurit Bintara Pembina Desa (Babinsa) harus berjibaku menyusuri hutan di tengah lembah, untuk membangun tempat penampungan air hingga memasang pipa," kata dia lagi.
Adapun, Maruli juga mengatakan jika para prajurit Babinsa menjadi salah satu kunci penting dalam kesuksesan program ini. Apalagi para prajurit berada di tiap desa.
Sebagai bentuk menyelesaikan masalah air bersih Bali-Nusra, Pangdam IX/Udayana telah beberapa kali membantu masyarakat, salah satunya dengan membangun pompa hidram di Desa Tanguntiti, Selamadeg Timur, Tabanan. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News