GenPI.co Bali - Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Bali langsung bertindak usai sempat terjadi kejadian miris meninggalnya bocah asal Gianyar saat Ngelawang Barong.
Seperti diketahui sebelumnya, I Komang Barat Napoleon berusia 12 tahun harus meregang nyawa saat ditabrak oleh pengendara motor ikut ramaikan kesenian barong.
Bukan tanpa sebab, seperti suatu tradisi di Bali memasuki Galungan, sejatinya anak-anak muda selalu menyelenggarakan kegiatan Ngelawang Barong Bangkung dengan tujuan mutlak untuk tolak bala.
Hanya saja, kejadian yang terjadi pada Minggu (14/11/21) petang ini malah menjadi akhir hayat Napoleon yang langsung mengundang keprihatinan banyak pihak.
Tak lain dan tak bukan pihak KPPAD yang melontarkan pendapatnya jika kejadian ini bisa dihindari untuk kedepannya dengan cara penagawasan penuh pihak orang tua.
"Adapun aktivitas anak-anak semuanya perlu pengawasan. Apalagi saat perayaan Rahina Galungan dengan cara Ngelawang Barong Bangkung, maka harus ada orang dewasa untuk minimalisir kecelakaan," kata I Kadek Ariasan Komisioner KPPAD, Senin (15/11/21).
Pihak lembaga pemerhati anak-anak ini mendukung para generasi muda untuk terus melestarikan tradisi, apalagi kegiatan positif Ngelawang Barong sendiri masuk dalam suatu seni budaya Pulau Dewata.
Tapi, bukan berarti pendamping atau pengawas tidak diikutsertakan karena mereka punya peranan kunci dalam hal keamanan dan keselamatan anak-anak kelak.
"Kebetulan saya sebagai Komisioner bidang Pendidikan, kegiatan kebudayaan dan kegiatan waktu luang, sangat relevan dengan masalah tersebut karena kegiatan ini rentan cederai anak-anak," kata dia lagi.
KPPAD Bali pun berharap kejadian yang dialami oleh bocah Gianyar yang meninggal saat Ngelawang Barong ini adalah yang terakhir kalinya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News