GenPI.co Bali - Tak ada yang menyangka, hobi Ngelawang Barong Bangkung atau mengarak barong menjadi akhir kisah hidup bocah 12 tahun bernama I Komang Barat Napoleon, Sabtu (13/11/21).
Sebagaimana diketahui, setiap menyambut hari raya suci Galungan dan Kuningan, suatu kewajiban bagi umat Hindu se-dharma melakukan serangkaian prosesi upacara penting.
Dengan momen merayakan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kejahatan), para anak-anak pun ikut serta meramaikan suasana dengan cara melakukan kegiatan arak barong bangkung.
Bagi penduduk pulau Bali anda pasti anda akan sadar bahwa banyak anak-anak memainkan kesenian barong, baik itu sebagai orang di dalamnya, memainkan alat musik pengiring, dan menemani rombongan tersebut.
Sayang, kegiatan yang acapkali menyimbolkan usaha tolak bala selama Galungan itu menjadi momen tragis I Komang Barat Napoleon yang jadi sasaran kecelakaan lalu lintas.
Usut punya usut, siswa kelas 9 SMPN 3 Gianyar tanpa sengaja ditabrak oleh pengendara motor yang melaju dari arah utara ke selatan saat bersama rekan-rekannya.
Ya, bocah ini yang berada pada posisi belakang saat Ngelawang Barong langsung meninggal di tempat pada Sabtu (13/11/21) petang imbas cedera berat di kepala.
Keluarga korban yang berada di Banjar Roban, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar pun baru mengetahui nasib naas yang dialami putranya setelah dapat laporan dari beberapa temannya.
Pelaku yang sempat menabrak Barat Napoleon dan menyeretnya beberapa meter pun langsung melarikan diri dari tempat kejadian perkara (TKP).
Kala duka masih menyelimuti keluarga bocah yang ikut serta Ngelawang Barong Bangkung di Gianyar, polisi masih menyelidiki identitas penabrak dan lakukan investigasi sejak Sabtu (13/11/21). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News