GenPI.co Bali - Tengah nuansa hari raya Galungan bulan November ini di Bali menjadi momen penting Satuan Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan kalangan pengamen dan gepeng.
Seperti diketahui sebelumnya, tiap merayakan hari raya selalu saja banyak gelandangan pengemis (gepeng) dan musisi jalanan yang mencoba mengais rezeki manfaatkan rasa iba orang-orang.
Maklum, pada acara hari raya ini umat Hindu merayakan kemenangan dharma (kebaikan) lawan adharma (kejahatan) sehingga orang-orang disekitar juga pasti dapat imbasnya.
Namun meskipun bisa mendapatkan rezeki dari warga yang iba, para pengamen dan gepeng ini tetap saja meresahkans sebagian besar masyarakat Bali hingga akhirnya bikin Satpol PP turun tangan.
Tepat sehari setelah hari suci Galungan, Kamis (11/11/21), Satpol PP Kota Denpasar melakukan patroli di beberapa titik dengan sasara utama pelanggar protokol kesehatan (prokes).
Kepala otoritas terkait, Dewa Anom Sayoga mengungkapkan operasi ini juga sekaligus menertibkan para pengamen dan gepeng yang kerap menjamur di beberapa wilayah jalan Denpasar.
"Stasioner pengawasan ini untuk mengontrol gepeng (gelandangan dan pengemis) yang banyak berkeliaran," kata Kasatpol PP, Dewa Anom Sayoga, Kamis (11/11/21).
Dalam hal ini, tak lupa ia mengajak beberapa personel mengawasi bagaimana para penduduk khususnya yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Tumpah Jalan Gunung Kawi dan Pasar Pula Kerthi untuk terapkan prokes.
"Dalam kegiatan initim membina 4 orang pedagang yang tidak menggunakan masker dengan benar," terang Dewa Sayoga lagi.
Demi menyisir pengamen dan gepeng sekaligus galakkan wajib prokes di tengah pandemi Covid-19 di Bali, Satpol PP Denpasar menyisir beberapa wilayah di Ubung, Sanur, wilayah Gunung Agung, Simpang Buana Kubu, Jalan Sudirman dan lain-lain. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News