GenPI.co Bali - Kehebohan melanda masyarakat Bali saat bocah dari SMPN 1 Kuta berinisial I Putu DPP mengaku jadi korban penculikan dan hipnotis. Namun, kini orang tua korban meminta maaf ke polisi, kenapa?
Bocah berumur 13 tahun yang kabarnya juga cucu dari Jro Mangku Wena itu mengaku sukses melarikan diri dari jerat tindak kriminal oleh oknum tak bertanggungjawab, Jumat (05/11/21).
Bagaimana tidak? Ketika kegiatan Pertemuan Tatap Muka (PTM) berakhir pada Jumat pukul 11.30 siang, I Putu DPP kabarnya langsung mau diajak naik motor oleh orang tak dikenal.
Sekitar 500 meter berpindah dari tempat awal berpijak atau tepatnya pada lampu merah Bali Bakery Abianbase, sang bocah mengaku baru sadar saat ada bunyi klakson keras dari mobil dibelakang.
Melarikan diri, I Putu DPP melaporkan ke orang tua yang berlanjut ke pihak polisi setempat. Bahkan, pihak SMPN 1 Kuta juga langsung turun tangan mencoba cari solusi masalah ini.
Setelah buat masyarakat Bali terguncang, orang tua terduga korban langsung meminta maaf kepada pihak polisi dan masyarakat sekalian bahwasannya kasus ini ternyata hoax.
"Saya orang tua dari I Putu DPP menyampaikan terkait penyelidikan kasus penculikan kemarin semuanya tidak benar dan sudah saya putuskan untuk mencabut segala laporan," kata dia.
Pernyataan berupa video tersebut muncul langsung dari pihak Unit Reskrim Polsek Kuta yang sempat menangani masalah penculikan sekaligus hipnotis tersebut.
Dalam video yang beredar di media sosial tersebut juga telah dibenarkan oleh Kapolsek Kuta, Kompol Orpa SM Takalapeta pada Selasa (09/11/21) dan memperlihatkan I Putu DPP serta orang tuanya.
Terlepas dari fakta bahwa siswa SMPN 1 Kuta itu mengarang cerita ke polisi, masyarakat Bali tetap wajib waspada karena kriminal berupa penculikan bisa terjadi di mana saja (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News