GenPI.co Bali - Media asing The Coconuts turut serta memberitakan terkait buruknya pengelolaan sampah di Bali gara-gara pernyataan dari Gubernur I Wayan Koster, Senin (08/11/21).
Jika bicara terkait masalah alam, manusia tak bisa lepas dari 'kesalahan' mutlak penyebabnya. Ya, kebiasaan buang sampah secara sembarangan bisa jadi contohnya.
Bayangkan, sebagian besar penduduk bumi membuang sampah secara sembarangan. Tidak terkecuali, Pulau Dewata yang sangat erat kaitannya dengan keindahan alam serta budayanya.
Bisa dibilang, Bali ingin menunjukkan berbagai potensi kekayaan alamnya, tapi semua itu bisa saja pupus mengingat banyaknya sampah plastik atau bahan anorganik yang sulit dihilangkan.
Padahal sudah menjalankan kebijakan swalayan dan mini market bebas plastik barang belanjaan, masalah sampah-sampah ini masih menghantui hingga buat media asing turut mewartakannya.
Lewat headline: "Bali Menghadapi 'Darurat Sampah': Kata Gubernur," mereka menyoroti bagaimana I Wayan Koster mengatur strategi agar berbagai daerah Bali bisa tanggulangi masalah ini.
"Bali sedang dalam masalah krisis sampah, dan kini sudah sangat penting adanya program pengelolaan sampah yang diimplementasikan di desa, kelurahan, dan desa tradisional," kata sang gubernur.
Ia menerangkan program ini sesuai aturan gubernur pada tahun 2019 yang memandatkan agar masyarakat memilah jenis sampah di rumah dan melarang buang sampah sembarangan ke sungai atau tempat lain.
Coconuts pun menyertakan jika Pulau Seribu Pura sudah lama berjuang menanggulangi hal ini dan mereka memaparkan adanya komunitas Sungai Watch yang turut serta basmi sampah di aliran sungai.
Secara garis besar, penuturan media asing ini kian membuat Gubernur I Wayan Koster begitu memperhatikan masalah sampah yang sudah lama menjangkiti Bali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News