Waduh! Jumlah Pekerja Anak Jalanan Naik Dua Kali Lipat di Bali

09 November 2021 23:00

GenPI.co Bali - Jumlah pekerja anak jalanan naik dua kali lipat di Bali. Hal tersebut disampaikan oleh Komisi Penyelenggara Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Bali.

Ketua KPPAD Bali, Ni Luh Gede Yastini, mengatakan kenaikan tersebut terjadi di masa pandemi Covid-19.

Anak-anak yang bekerja di jalan biasanya mengamen atau mengasong. Di satu kompleks bisa diisi sekitar 50 anak dari pagi sampai sore hari.

BACA JUGA:  Tingkatkan Layanan Kesehatan, Rumah Sakit Umum Bangli Dibangun

“Kalau dibandingkan dari data sebelumnya, lebih banyak sekarang. KPPAD mencatat ada sekitar 200 anak di wilayah Denpasar,” ujar Yastini, pada Senin (8/11/2021).

Yastini menjelaskan, bentuk pekerjaan mereka berbeda. Dulu, anak-anak bekerja dengan cara minta-minta. Sekarang, mereka berjualan tisu dan lainnya.

BACA JUGA:  Dukung Program Gemarikan, Wabup Bangli Ikut Bagikan Ikan Mujair

“Dari data yang kami peroleh dari Dinsos Denpasar, delapan anak sudah dibina dan dipulangkan. Salah satunya adalah anak berusia 1 tahun yang biasa digendong ibunya berkeliling di jalanan,” katanya.

Dia memaparkan, anak-anak tersebut sudah berapa kali dibina tapi turun kembali ke jalanan.

BACA JUGA:  Semrawut! Ini Cara Tim Yustisi Denpasar Tertibkan Pengamen

Ada juga anak yang baru turun ke jalanan sebagai pengamen atau pengasong. Biasanya anak-anak melakukannya sendirian, berkelompok atau dibawa orang tuanya.

Beberapa anak di jalanan tersebut masuk kategori bisa sekolah. Tapi, yang membuat sulit adalah mereka tidak punya akta, kartu keluarga dan lain sebagainya.

“Mereka ingin sekolah tapi banyak kendala, termasuk administrasi,” ujarnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Novianti Siswandini

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI