GenPI.co Bali - Dalam suatu hubungan percintaan antara pria dan wanita, terkadang harus ada kata akhir. Berikut empat ekspektasi yang membuat cinta tak bisa bersemi lagi.
Colin Zhang, jurnalis The Good Men Project memaparkan suatu temuan mengejutkan saat hubungan pacaran langsung berubah haluan.
"Meminta seseorang untuk memilih atau menekan mereka untuk menjawab status hubungan, tak akan pernah sesuai dengan keinginan atau ekspektasi kita," tulis Colin.
Pakar hubungan tersebut memaparkan ketika pria lebih mendesak adanya suatu hubungan lewat dorongan, kaum wanita justru mundur, dan hal ini disebutnya hukum Fisika.
Lantas, ia juga menerangkan empat hal yang jadi sebab munculnya retakan dalam hubungan cinta. Hal ini juga berkaitan dengan adanya suatu ekspektasi jika jalinan cinta mengarah ke suatu yang baik.
1. Anda Pengaruhi Keputusannya
Saat kencan diawal, terutama dalam hal mode observasi, beberapa orang membutuhkan lebih banyak proses perasaan terhadap anda.
Alhasil, jangan terlalu percaya dengan ekspektasi setelah pendekatan (PDKT) langsung pacaran dan mesra-mesraan karena ada kalanya hal ini buat calon pasangan menolak anda.
2. Sudah Tahu Jawabannya
Colin mengandaikan hal ini ketika wanita yang didekatinya memiliki seorang gebetan lain sehingga berimbas hubungannya saat ini ialah hubungan tanpa status.
Ia menerangkan hal ini membuat Colin sebagai pria menanyakan suatu pilihan kepada wanita, mau bersamanya atau pilih sang gebetan anyar.
Ini tak akan pernah bekerja sesuai keinginan. Bisa dibilang saat pasangan anda akhirnya memilih orang lain, ada kalanya anda sudah tahu jawabannya bahwa ekspektasi diterima sudah pupus sejak lama.
3. Anda Coba Menguasai Mereka
Ketika sudah dalam hubungan pacaran, ada kalanya anda punya ekspektasi berlebih terhadap pasangan agar bisa mengontrolnya sesuka hati.
Semakin tinggi pola pemikiran ini, makin jauh pula hasrat pasangan ingin tetap pertahankan hubungan.
4. Ekspektasi Lebih Mirip Keegoisan Sendiri
Saat dalam hubungan cinta salah satu orang punya ekspektasi berlebihan, Colin mengasumsikan jika hal ini justru mengarah ke sikap buruk.
Ya, baginya sikap terlalu egois buat kita sadar satu-satunya orang yang percaya hubungan ini bisa berjalan tanpa tahu hati pasangan seperti apa.
Tak heran landasan pemikiran ini malah membuat jalinan cinta antar pasangan tak bisa berjalan lama karena satu dan lain hal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News