Psikolog: Overthinking Bikin Stres dan Depresi

13 Oktober 2022 20:00

GenPI.co Bali - Psikolog Indah Sundari Jayanti, M.Psi. tanpa ragu menyebut kesehatan mental manusia bakal terganggu gegara overthinking bisa memicu stres hingga depresi.

"Overthinking termasuk masalah mental health? Iya, karena dampaknya banyak bisa ke produktivitas, rasa berharga akan diri sendiri. Kalau terus dipelihara nanti mengarah ke stres sampai depresi," kata dia.

Menurut Indah, orang-orang seringkali memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan saat ini sehingga menyebabkan mereka overthinking.

BACA JUGA:  Profil Wayan Artha Dipa, Wakil Bupati Karangasem

Dia lalu mengatakan, kondisi mental terkait erat dengan fisik, sehingga saat seseorang mengalami kondisi stres tertentu, maka otomatis yang bereaksi bukan hanya psikis tetapi juga fisiknya.

Berbicara stres, Indah menyarankan orang-orang memahami kondisi dirinya.

BACA JUGA:  Indonesia Lolos Sanksi FIFA, Pelatih Bali United Beri Saran Ini

Apabila mereka masih mempunyai tenaga cukup, suasana hati positif dan merasa apa yang dihadapi prioritas, maka hadapilah.

"Tetapi kalau bukan prioritas, enggak mood, energi sudah habis, istirahat dulu. Karena seringkali kondisi stres muncul karena kita terlalu memaksakan diri untuk mengerjakan sesuatu yang di luar kapasitas kita," kata dia.

BACA JUGA:  Ganjar Pranowo Puji Bali, Singgung Pilpres 2024 Begini

Terkait cara mengatasi overthinking, psikoterapis dari Jerman Reuben Berger.

Dia, seperti dikutip dari DW merekomendasikan orang-orang segera menghentikan pikiran negatif yang muncul. Menurut dia, katakan "tidak" pada diri sendiri.

"Ketika pikiran negatif datang, Anda berkata pada diri sendiri: 'Berhenti!, ini lebih efektif ketika Anda benar-benar mengucapkan kata itu dengan keras," kata dia.

Berger mengatakan, ide utamanya yakni mengkondisikan diri untuk menghentikan lingkaran kekhawatiran semisal membuat prediksi masa depan atau merenungi peristiwa masa lalu yang membuat overthinking.

Menurut dia, cara ini memang dapat memakan waktu hingga dua minggu untuk diterapkan dan perlu dipraktikkan setiap hari.

"Konsistensi sangat penting," demikian pesan Berger. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI