GenPI.co Bali - Kalender Bali tepat pada hari ini, Senin (10/10/22), bertepatan dengan Soma Wage Dukut memiliki makna hari baik untuk mencari nafkah dan menghindari suatu kegiatan berkaitan dengan besi.
Adapun makna hari baik tersebut juga bertepatan dengan Purnama Kapat bagi masyarakat Pulau Dewata.
Sistem penanggalan Pulau Dewata sejatinya menyerupai sistem waktu warga Jawa.
Diketahui, sistem kalender tersebut berguna dalam berbagai keperluan baik untuk menentukan hari baik, buruk dan lainnya.
Masyarakat Bali menggunakan kalender tersebut untuk melakoni kegiatan pertanian, pernikahan hingga kelahiran.
Meski mengadopsi sistem penanggalan Saka India, kalender Bali telah mengalami modifikasi sesuai dengan unsur lokal.
Pada kalender Bali terdapat pengalantaka sebagai acuan penetapan purnama dan tilem.
Melalui pengalantaka maka bisa menentukan hari baik (ala ayuning dewasa ayu) dan buruk (dewasa ala).
Penanggalan Bali juga tak lepas dari weweran yang dilakukan perhitungan dengan wuku sehingga dari pertemuan hari tersebut akan menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan sesuatu.
Mengutip laman kalenderbali.org, berikut ala ayuning dewasa ayu kalender Bali pada Senin (10/10/22).
1. Amerta Buwana: Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya (Alahing dewasa 2).
2. Amerta Dadi: Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur. (Alahing dewasa 2).
3. Amerta Danta: Baik untuk melakukan tapa, brata, yoga, semadi, penyucian diri, segala pekerjaan. (Alahing dewasa 2).
4. Amerta Kundalini: Baik untuk bercocok tanam, segala kegiatan atau yadnya. (Alahing dewasa 2).
5. Amertayoga: Baik untuk membangun, mencari pengupa jiwa (nafkah), dan memulai suatu usaha atau perusahaan. (Alahing dewasa 3).
6. Catur Laba: Baik untuk bepergian menuju arah utara, upacara Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya. (Alahing dewasa 4).
7. Kala Dangastra: Baik untuk membangun tembok pekarangan, membuat alat-alat penangkap ikan. Tidak baik untuk memulai pekerjaan penting, tidak baik melakukan upacara (gawe ayu). (Alahing dewasa 3).
8. Kala Empas Turun: Baik untuk menanam umbi-umbian. Tidak baik untuk membangun, memetik buah-buahan. (Alahing dewasa 4).
9. Pamacekan: Baik untuk mengerjakan sawah/tegal, membuat tombak penangkap ikan. Tidak baik melaksanakan yadnya (Alahing dewasa 2).
10. Pepedan: Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
11. Purwanin Dina. Tidak baik sebagai dewasa ayu (Alahing dewasa 4).
12. Pararasan: Laku Api, Pancasuda: Wisesa Segara, Ekajalaresi: Buat Astawa, Pratiti: Jati. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News