GenPI.co Bali - Kalender Bali khusus hari ini, Jumat, 7 Oktober 2022 memiliki makna kuat agar Anda menghindari pengaruh buas nan boros.
Masuk Sukra Umanis Kulawu, ada beberapa pantangan yang wajib dijalani oleh masyarakat Pulau Dewata.
Hal ini berkaitan dengan sistem penanggalan Bali yang berkaitan dengan penetapan hari baik atau buruk.
Sama seperti kalender Jawa, masyarakat Pulau Seribu Pura juga menggunakan kalender ini untuk berbagai keperluan, baik untuk menentukan hari baik, buruk dan lainnya.
Masyarakat Bali masih menggunakan kalender tersebut untuk acara keagamaan, usaha, pertanian, pernikahan atau kelahiran.
Meski mengadopsi sistem penanggalan Saka India, kalender Bali telah mengalami modifikasi sesuai dengan unsur lokal.
Pada kalender Bali terdapat pengalantaka sebagai acuan penetapan purnama dan tilem.
Melalui pengalantaka maka bisa menentukan hari baik (ala ayuning dewasa ayu) dan buruk (dewasa ala).
Penanggalan Bali juga tak lepas dari weweran yang dilakukan perhitungan dengan wuku sehingga dari pertemuan hari tersebut akan menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan sesuatu.
Mengutip laman kalenderbali.org, berikut ala ayuning dewasa ayu terkait kalender Bali hari ini, Jumat (07/10/22).
1. Amerta Dewata. Baik untuk semua upacara. (Alahing dewasa 2).
2. Amerta Gati: Baik untuk memulai suatu usaha dan bercocok tanam. (Alahing dewasa 2).
3. Asuasa: Mengandung sifat boros, tidak baik untuk berbelanja, tidak baik untuk dewasa ayu. (Alahing dewasa 3).
4 Banyu Urug: Baik untuk membuat bendungan. Tidak baik untuk membuat sumur. (Alahing dewasa 3).
5. Carik Walangati: Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
6. Kala Buingrau: Baik untuk menebang kayu, membuat bubu, memuja pitra. Tidak baik untuk membangun, mengatapi rumah. (Alahing dewasa 4).
7. Kala Jangkut: Baik untuk membuat pencar, jaring, senjata. (Alahing dewasa 4).
8. Kala Siyung: Tidak baik, hari ini harus diwaspadai karena mengandung pengaruh buas. (Alahing dewasa 3).
9. Kala Sor. Tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, membuat terowongan. (Alahing dewasa 3).
10. Kala Tampak: Tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan). (Alahing dewasa 3).
11. Kaleburau: Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa/ngaben (Alahing dewasa 3).
12. Lebur Awu: Tidak baik melakukan upacara wiwaha/pernikahan, pertemuan, membangun rumah, mengatapi rumah. Baik untuk membangun irigasi. (Alahing dewasa 4).
13. Sri Tumpuk: Baik untuk mencari burung (mepikat). (Alahing dewasa 4).
14. Srigati: Baik untuk menyimpan padi di lumbung dan menurunkan padi dari lumbung (Alahing dewasa 4).
15. Srigati Munggah: Baik untuk membuat bibit atau menanam padi, membuat alat-alat berjualan, membuat pahat, menyimpan padi atau upacara padi li lumbung.
Tidak baik meminjam sesuatu, menjual beli beras. (Alahing dewasa 4).
16. Pararasan: Aras Tuding, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Buat Astawa, Pratiti: Awidya. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News