GenPI.co Bali - Masuk Anggara Pon Kulawu, kalender Bali khusus hari ini, Selasa (04/10/22), memiliki makna panas sehingga pantang untuk melakukan sesuatu.
Sebagaimana diketahui, penanggalan di Pulau Dewata begitu bermanfaat untuk mengetahui hari baik atau buruk.
Sama seperti sistem waktu Jawa, masyarakat Bali percaya hari-hari tertentu layak untuk melakukan sesuatu.
Masyarakat Bali masih menggunakan kalender tersebut untuk acara keagamaan, usaha, pertanian, pernikahan atau kelahiran.
Meski mengadopsi sistem penanggalan Saka India, kalender Bali telah mengalami modifikasi sesuai dengan unsur lokal.
Pada kalender Bali terdapat pengalantaka sebagai acuan penetapan purnama dan tilem.
Melalui pengalantaka maka bisa menentukan hari baik (ala ayuning dewasa ayu) dan buruk (dewasa ala).
Penanggalan Bali juga tak lepas dari weweran yang dilakukan perhitungan dengan wuku sehingga dari pertemuan hari tersebut akan menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan sesuatu.
Mengutip laman kalenderbali.org, berikut ala ayuning dewasa ayu kalender Bali pada Selasa, 4 Oktober 2022.
1. Agni Agung Doyan Basmi: Bersifat panas, tidak baik membangun rumah, terutama tidak baik mengatapi rumah, karena mudah terbakar.
Baik untuk mulai membakar bata, genteng, gerabah, keramik, tembikar, dan lain-lain. (Alahing dewasa 4).
2. Carik Walangati: Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).
3. Dirgahayu: Baik untuk mulai belajar. (Alahing dewasa 4).
4. Gagak Anungsang Pati: Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa (Alahing dewasa 2).
5. Kala Gumarang Turun: Baik untuk menanam sirih dan tembakau. Tidak baik untuk pembuatan bibit. (Alahing dewasa 4).
6. Kala Sudangastra: Baik untuk membuat alat-alat yang runcing. (Alahing dewasa 3).
7. Karna Sula: Tidak baik untuk melangsungkan perkawinan, mengambil/menangkap/membeli binatang peliharaan, mengadakan pertemuan/rapat, berbicara kepada orang lain. (Alahing dewasa 2).
8. Macekan Lanang: Baik untuk membuat taji, tumbak, keris, alat penangkap ikan. Tidak baik untuk upacara yadnya (Alahing dewasa 2).
9. Taliwangke: Baik untuk memasang tali penghambat di sawah atau di kebun, memperbaiki pagar, membuat tali pengikat padi/benda-benda mati.
Tidak baik untuk mulai mengerjakan benang tenun, membuat tali ternak. (Alahing dewasa 3).
10. Pararasan: Laku Pandita Sakti, Pancasuda: Satria Wibawa, Ekajalaresi: Manggih Suka, Pratiti: Nama rupa. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News