Kalender Bali Senin 26 September 2022: Yadnya Bikin Nasib Buruk

26 September 2022 15:00

GenPI.co Bali - Kalender Bali khusus hari ini, Senin (26/09/22) menunjukkan nasib buruk bagi kalangan orang yang ingin lakukan Yadnya alias pengorbanan dengan tulus ikhlas.

Penanggalan Pulau Dewata sejatinya serupa dengan kepercayaan masyarakat Jawa terkait hari baik dan sebagainya.

Warga Bali yang didominasi berkeyakinan Hindu terkadang menggunakan sistem penanggalan dalam dunia pertanian, pernikahan hingga kelahiran buah hati.

BACA JUGA:  Presiden Jokowi Bikin KTT G20 di Bali Meriah Imbas 2 Tamu Ini

Meski mengadopsi sistem penanggalan Saka India, kalender Bali telah mengalami modifikasi sesuai dengan unsur lokal.

Pada kalender Bali terdapat pengalantaka sebagai acuan penetapan purnama dan tilem.

BACA JUGA:  Wisman Australia Ramaikan Bali Berkat Batik Air, Kok Bisa?

Melalui pengalantaka maka bisa menentukan hari baik (ala ayuning dewasa ayu) dan buruk (dewasa ala).

Penanggalan Bali juga tak lepas dari weweran yang dilakukan perhitungan dengan wuku sehingga dari pertemuan hari tersebut akan menentukan hari baik dan buruk untuk melakukan sesuatu.

BACA JUGA:  Sambangi Pasar Badung Bali, Mendag Zulkifli Tersenyum

Mengutip laman kalenderbali.org, berikut ala ayuning dewasa ayu untuk kalender Bali yang jatuh pada hari ini, Senin, 26 September 2022.

1. Banyu Milir: Baik untuk membuat sumur, kolam, membuka jalan air, ngirisin (menyadap nira). (Alahing dewasa 3).

2. Carik Walangati: Tidak baik untuk melakukan pernikahan/wiwaha, atiwa-tiwa/ngaben dan membangun rumah. (Alahing dewasa 3).

3. Dadig Krana: Baik untuk menanam tebu, mentimun. Tidak baik untuk upacara atau yadnya, mengadakan pertemuan (rapat), berenggama. (Alahing dewasa 2).

4. Geheng Manyinget: Tidak baik untuk segala pekerjaan yang penting-penting termasuk melakukan yadnya karena banyak gangguan. (Alahing dewasa 2).

5. Kala Luang: Baik untuk membuat terowongan, menanam ketela atau umbi-umbian. (Alahing dewasa 3).

6. Kala Muas: Tidak baik untuk menanam sesuatu (bercocok tanam). (Alahing dewasa 3).

7. Kala Sungsang: Mengandung sifat atau unsur terbalik, bertentangan, kontras. Tidak baik untuk melakukan karya ayu atau yadnya (Alahing dewasa 3).

8. Kala Tampak: Tidak baik untuk dewasa nikah (perkawinan). (Alahing dewasa 3).
9. Kala Upa: Baik untuk memulai mengambil/memelihara ternak (wewalungan). (Alahing dewasa 4).

10. Macekan Lanang: Baik untuk membuat taji, tumbak, keris, alat penangkap ikan. Tidak baik untuk upacara yadnya (Alahing dewasa 2).

11. Pepedan: Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).

12. Salah Wadi: Tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya (wiwaha, mapendes, potong rambut dll) Pitra Yadnya (Penguburan, atiwa-tiwa/ngaben, nyekah, ngasti dll). (Alahing dewasa 3).

13. Tunut Masih: Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi),

memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (Alahing dewasa 3).

14. Pararasan: Aras Kembang, Pancasuda: Satria Wirang, Ekajalaresi: Patining Amerta, Pratiti: Jati. (lia/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI