Kesehatan: Termasuk Sembelit, Ini 5 Tanda Sistem Imun Lemah

19 September 2022 20:00

GenPI.co Bali - Berdasarkan riset penelitian kesehatan, ada setidaknya lima tanda sistem imun pada manusia melemah. Salah satunya ialah gejala sembelit.

Ketika sistem kekebalan tubuh sudah tak kuat lagi, maka Anda mesti merasakan dampak buruk berupa mudah terkena penyakit.

Penurunan fungsi imun bisa disebabkan oleh berbagai macam hal seperti kala manusia alami penyakit tertentu.

BACA JUGA:  Ekonomi Bali Naik Signifikan, Gubernur Koster Bongkar Resep

Sebut saja virus HIV (human immunodeficiency virus) dan AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Lantas ada pula Covid-19 yang masih jadi pandemi hingga kini.

Nah, mengutip laman Livestrong, ada lima tanda sistem tubuh lemah yang terjadi pada kesehatan manusia.

1. Luka atau sakit lebih lama pulih

BACA JUGA:  Hilang di Perairan Bali Selatan, Nasib 2 Nelayan Jembrana?

Dokter spesialis penyakit menular di Tufts Medical Center Brian Chow mengatakan, ketika Anda terluka misalnya karena goresan atau luka lain, sistem kekebalan tubuh bekerja.

Begitu keropeng terbentuk, sel darah putih membantu melawan infeksi sementara sel darah merah membantu membangun jaringan baru.

BACA JUGA:  Polisi Badung Ringkus Kakek, Ratusan Tabung Gas & 3 Mobil Disita

Tetapi jika sistem kekebalan Anda melemah, semua ini bisa memakan waktu lebih lama, memperpanjang penyembuhan.

Jadi, jika ini terjadi segeralah perkuat sistem kekebalan Anda.

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan mendasar yang menyebabkan sirkulasi darah buruk, seperti diabetes, konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengelola kondisi Anda, saran Chow.

2. Stres

Stres memicu peningkatan peradangan dalam tubuh. Jika stres dan peradangan menjadi kronis, maka bisa merusak sistem kekebalan dengan menekan sel-sel yang melindungi tubuh kita dari penyerang, menurut Klinik Cleveland.

"Stres jangka panjang mengalihkan perhatian tubuh lebih ke arah naluri bertahan hidup dan lebih sedikit ke masalah pemeliharaan. Itulah asalan orang yang sedang stres lebih rentan terhadap infeksi ," ujar Chow.

Perkuat sistem kekebalan Anda misalnya melalui yoga, berjalan-jalan di alam terbuka atau sekedar menelepon teman. Sebisa mungkin, temukan cara sehat untuk mengelola dan menghilangkan stres.

3. Sering alami infeksi telinga atau sinus

Jika Anda mengalami lebih dari empat infeksi telinga atau tiga infeksi sinus dalam setahun, Anda mungkin mengalami gangguan imunodefisiensi, menurut American Academy of Allergy Asthma and Immunology.

Hal yang sama berlaku jika Anda terkena pneumonia dua kali atau membutuhkan lebih dari dua rangkaian antibiotik dalam setahun.

Bila ini terjadi, Chow merekomendasikan untuk menemui dokter spesialis alergi dan imunologi untuk bisa mendiskusikan kemungkinan perawatan.

"Apa pun yang membuat kita kurang sehat - pola makan yang buruk, merokok, minum berlebihan - semua itu menekan sistem kekebalan," kata dia.

4. Sering pilek

Meskipun pilek mungkin sering dinilai sepele, tetap saja bisa membuat Anda tidak nyaman. Ketika Anda merasa selalu mengalami penyakit ini, bisa jadi pertanda sistem kekebalan Anda tidak bekerja maksimal.

“Jika Anda terus-menerus sakit dan tidak terjadi hal seperti ini, Anda mungkin memiliki sistem kekebalan yang lemah,” kata dokter spesialis kedokteran keluarga di Mecy Medical Center, Kathryn Boling.

Untuk membantu memperkuat sistem kekebalan Anda, Anda bisa mengonsumsi vitamin D. Tetapi bicarakan dengan dokter tentang jumlah asupan terbaik untuk Anda karena jika terlalu banyak dapat berbahaya.

5. Diare atau sembelit

Diare kronis atau sembelit bisa jadi pertanda sindrom iritasi usus besar (IBS) akibat sistem kekebalan yang lemah atau bisa jadi pertanda stres.

"Stres dapat membuat Anda lebih rentan terhadap lebih banyak infeksi, biasanya virus yang lebih umum," kata Chow.

Konsumsi makanan yang tinggi gula, biji-bijian olahan, dan lemak trans serta lemak jenuh dapat menyebabkan disfungsi kekebalan dan mengganggu mikrobioma usus.

Sebaliknya, diet Mediterania tampaknya sangat bermanfaat dalam kasus ini, menurut sebuah studi pada Desember 2016 dalam jurnal Endocrine, Metabolic & Immune Disorders Drug Targets.

Probiotics Probiotik. Selain itu, makan lebih banyak serat juga dapat membantu.

Tetapi sekali lagi, konsultasikan dengan dokter atau ahli gastroenterologi karena terkadang kondisi ini memburuk. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI