Kesehatan: Ada Hubungan Golongan Darah dengan Stroke

11 September 2022 12:00

GenPI.co Bali - Studi kesehatan terkini sukses menguak adanya hubungan antara golongan darah manusia dengan resiko terjadinya penyakit stroke dini.

Adapun studi medis ini berhasil dijabarkan dalam bentuk jurnal Neurology yang disiarkan Medical Daily awal September ini.

Menurut studi kesehatan tersebut, golongan darah seseorang mungkin menjadi faktor risiko mereka untuk terkena stroke dini.

BACA JUGA:  Dibayar Sebegini, 2 Pengedar Narkoba Diciduk Polisi Denpasar

Dalam studi itu, peneliti dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) mempelajari profil genetik orang-orang dan kemungkinan kontribusinya terhadap risiko stroke dini (EOS).

EOS sendiri adalah stroke yang terjadi sebelum seseorang mencapai usia 60 tahun.

BACA JUGA:  Periksa Mayat Brigadir J, Ini Kata Dokter Forensik Bali

Mereka lalu menganalisis 48 studi berbeda yang mengamati EOS pada orang berusia 18-59 tahun. Secara total, ada 16.730 kasus EOS.

Peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara EOS dan bagian dari kromosom yang menentukan golongan darah.

BACA JUGA:  Perhatian Honorer Bali! Tidak Semua Jadi ASN, Ini Tawaran BKN

EOS cenderung dihadapi mereka dengan golongan darah A. Sementara golongan darah O lebih kecil kemungkinannya.

Secara keseluruhan, mereka yang bergolongan darah A memiliki risiko EOS 16 persen lebih tinggi, sedangkan orang bergolongan darah O memiliki risiko stroke 12 persen lebih rendah dibandingkan golongan darah lain.

Tetapi, ini tidak berarti mereka dengan golongan darah A harus khawatir karena peningkatan risiko tak besar.

Peneliti mencatat, temuan ini memerlukan penelitian lebih lanjut karena golongan darah tertentu tampaknya membawa risiko stroke yang lebih tinggi.

"Kami belum tahu mengapa golongan darah A akan memberikan risiko yang lebih tinggi, tetapi kemungkinan ada hubungannya dengan faktor pembekuan darah seperti trombosit dan sel yang melapisi pembuluh darah serta protein lainnya," kata Steven.

Menurut peneliti di jurnal tersebut, semua membawa peran penting hingga terjadinya penyakit stroke nantinya.

"Semuanya memainkan berperan penting dalam perkembangan pembekuan darah," kata peneliti utama studi Steven Kittner.

Untuk saat ini, orang-orang dapat mengurangi risiko stroke dengan melakukan gaya hidup sehat seperti rutin berolahraga, mengurangi asupan garam, memasukkan lebih banyak buah dan sayuran dalam menu diet, dan berhenti merokok. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI