Efek Lalapan, Mahasiswa Universitas Brawijaya Bikin Obat Kanker

04 September 2022 09:00

GenPI.co Bali - Efek terinspirasi dengan hidangan makanan khas jawa bernama lalapan lantas membuat tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB) ciptakan obat kanker mulut.

Mereka menemukan obat oles alternatif dengan bahan baku ekstra daun kemangi yang biasanya ada pada hidangan asal Sunda tersebut.

"Kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Salah satu dari sepuluh jenis kanker yang paling banyak menyerang manusia adalah kanker mulut," kata salah satu anggota tim Nafilah Inas Athaya di Malang, Jatim.

BACA JUGA:  Menparekraf Uno Bangga, Desa Wisata di Bali Masuk ADWI

Menurut dia, kanker mulut menyebabkan kesulitan bicara, menelan, mengunyah, serta nyeri.

Jika tidak dilakukan perawatan, maka akan mengganggu kelangsungan hidup penderita.

BACA JUGA:  Harga Telur Naik, Disperindag Bali Sebut Biang Keroknya

Beberapa waktu silam juga ramai diberitakan adanya siswa dan mahasiswa yang menemukan obat kanker payudara, kanker serviks, dan kanker lainnya.

Tidak mau kalah dengan lainnya, tiga mahasiswa FKG UB juga menemukan konsep obat oles alternatif pengobatan kanker mulut dari ekstrak daun kemangi dalam bentuk gel berukuran nano.

BACA JUGA:  Kepala BKD Bali Jadi Bupati Buleleng, Ini Pesan Koster

Ketiga mahasiswa tersebut adalah Nafilah Inas Athaya, Karina Damayanti, dan Risa Fitriana Gisma dengan dibimbing oleh drg Astika Swastirani, M.Si.

Ide ini bermula ketika tiga mahasiswa tersebut melihat banyaknya lesehan, warung, dan rumah makan yang menyajikan menu lalapan dan kemangi sebagai pelengkapnya.

Sejak dulu, kemangi biasa dikonsumsi sebagai bahan pelengkap makanan, namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui manfaat dan kandungan daun kemangi sebagai obat herbal.

Di Indonesia, banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan merokok yang menjadi salah satu pemicu terjadinya kanker mulut selain faktor riwayat terinfeksi virus dan konsumsi alkohol.

Setelah melakukan studi literatur dari penelitian-penelitian sebelumnya, ketiga mahasiswa tersebut menemukan bahwa kemangi mengandung beberapa senyawa seperti eugenol, etanol, flavonoid, saponin, tanin, dan triterpenoid.

Sejumlah kandungan senyawa dalam daun kemangi tersebut mampu menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian sel kanker.

Termasuk kanker pada rongga mulut serta memiliki antioksidan yang sangat tinggi dan berguna untuk melawan radikal bebas.

Kemangi banyak ditanam di Indonesia dan mudah dijumpai di kebun-kebun, di pagar-pagar, di pinggir-pinggir jalan, dan di huma-huma.

Oleh karena itu, tim FKG tersebut mencari tahu potensi ekstrak daun kemangi dalam bentuk gel berukuran nano sebagai alternatif pengobatan kanker mulut.

"Dengan adanya temuan ini diharapkan nanogel ekstrak daun kemangi dapat menjadi obat oles yang tidak banyak memiliki efek samping, mudah didapat, dengan harga yang relatif lebih murah untuk membantu pasien yang menderita kanker mulut," ucapnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI