Kesehatan: Jalan Kaki Pasca Makan Turunkan Risiko Diabetes

20 Agustus 2022 20:00

GenPI.co Bali - Studi sarat kesehatan oleh para peneliti di University of Limerick di Irlandia memaparkan fakta mengejutkan bahwasannya jalan kaki bisa jadi solusi tepat turunkan risiko penyakit diabetes.

Kalangan peneliti universitas terkait memaparkan habiskan waktu berjalan dua menit saja sudah cukup untuk mengatur kadar gula darah.

Nah, lewat cara inilah orang-orang berpotensi mengurangi risiko kans terkena diabetes tipe 2.

BACA JUGA:  Ingin Awet Muda Pakai Obat Alami? Cukup Minum Jus Delima

Dalam lima dari tujuh penelitian, responden tidak memiliki riwayat pradiabetes atau diabetes tipe 2.

Sementara dua penelitian lain mengamati orang dengan diabetes dan tanpa diabetes.

BACA JUGA:  Wagub Cok Ace: Warga Lokal Kuasai Pariwisata Bali Cuma Sebegini

Dikutip dari Healthline, Minggu, hasil tinjauan menyarankan waktu terbaik untuk berjalan kaki dilakukan 60 menit hingga 90 menit setelah makan. Pada waktu tersebut kadar gula darah biasanya memuncak.

Para peneliti mengatakan bahkan hanya beberapa menit berjalan lambat dengan intensitas ringan sudah cukup untuk membuat penurunan kadar gula darah bagi responden penelitian.

BACA JUGA:  Napi Bule Cewek Peru Tewas Mendadak, Polisi Beber Fakta Ini

Secara signifikan, berjalan setelah makan dikaitkan dengan kenaikan dan penurunan kadar gula darah secara bertahap daripada duduk atau bahkan berdiri.

Mengomentari studi tersebut, ahli psikologi olahraga Dr. Haley Perlus menjelaskan bahwa berjalan dan berdiri secara positif dapat mempengaruhi metabolisme glukosa.

“Glukosa dilepaskan ke aliran darah setelah makan dan menghasilkan lonjakan kecil kadar gula darah. Sementara lonjakan gula kecil tidak abnormal, menjaga kadar gula sangat penting dalam mengelola diabetes," kata Perlus.

Otot akan aktif ketika seseorang berjalan dan otot akan menyerap kelebihan glukosa yang ditemukan dalam aliran darah.

Aliran darah yang lebih baik sangat penting untuk otot, anggota tubuh, dan organ sehingga menghasilkan sistem vaskular yang lebih sehat, jelas Perlus.

Ia menambahkan bahwa jalan kaki setelah makan malam juga dapat melepaskan serotonin, yang membantu tidur lebih nyenyak, nafsu makan lebih teratur, meningkatkan pola pikir positif, dan meningkatkan daya ingat.

Sementara itu, pelatih atletik bersertifikat Amber Kivett memiliki kekhawatiran tentang keterbatasan studi yang justru bisa menimbulkan masalah bagi orang-orang tertentu, misalnya orang dengan obesitas yang menderita rasa sakit saat berjalan.

Terlepas dari keterbatasan studi, Kivett mengatakan bahwa berjalan setelah makan memiliki banyak manfaat lain yang perlu diketahui.

Manfaat lain, menurut Kivett, mencakup keseimbangan fungsi penyerapan pada usus, mengoptimalkan sistem limfatik, pelepasan "hormon bahagia", hingga mengurangi timbulnya inflamasi dengan menurunkan hormon stres.

"Entah apakah Anda memiliki tekanan darah tinggi, diabetes, atau Anda seorang individu yang 'sehat' atau atletis, menikmati jalan kaki singkat dengan intensitas ringan setelah makan akan meningkatkan kesehatan," katanya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI