GenPI.co Bali - I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx Superman Is Dead (SID) baru saja bebas bersyarat dari penjara Lapas Kerobokan. Berikut profil tokoh musisi asli Bali ini yang penuh prestasi dan kontroversi.
Drummer band bergenre punk rock ini sudah sangat tak asing bagi kalangan masyarakat seantero Pulau Dewata, bukan cuma karena kariernya, melainkan juga skandal yang menimpanya semenjak pandemi Covid-19.
Berbagai kritik sempat dilayangkan pria yang kini berusia 45 tahun mulai dari menyebut Corona sebagai kebohongan pemerintah hingga menjatuhkan kesejahteraan warga miskin.
Puncaknya, kritik pedas terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lewat pernyataan 'Kacung WHO' berbuntut panjang.
Ya, Jerinx dianggap melanggar UU ITE soal pencemaran nama baik dan berimbas dihukum penjara selama 10 bulan dan sempat dikurangi karena berkelakuan baik.
Setelah bebas pada bulan Juni 2021, kontroversi masih menyertai musisi asli Bali ini kala menuding beberapa artis Indonesia mendapat 'endorse' Covid-19.
Puncaknya ia melakukan pengancaman terhadap pegiat media sosial Adam Deni buntut hilangnya akun Instagram gegara mendapat banyak report.
Masuk penjara lagi, suami Nora Alexandra ini kemudian mendekam lagi di penjara Polda Metro Jaya sebelum akhirnya dipindahkan ke Lapas Kerobokan, Badung, Bali.
Dapat vonis penjara 1 tahun semenjak dilaporkan di Polda Metro Jaya pada 10 Juli 2021 oleh Adam Deni, Jerinx SID akhirnya menghirup udara bebas untuk kedua kalinya pada Selasa (02/08/22) dengan status cuti bersyarat.
Sejatinya, Ari Astina ini tak cuma populer gegara kasus yang menyandungnya melainkan juga prestasi memukau.
Pria kelahiran 10 Februari 1977 dari pasangan I Wayan Arjono dan Ida Rsi Bujangga ini memiliki karier cukup cemerlang bersama Superman Is Dead.
Bentuk SID pada 1995 bareng I Made Putra Budi Sartika (Bobby Kool) dan I Made Eka Arsana (Eka Rock), Jerinx berserta koleganya telah menelurkan 7 album.
Salah satu prestasi luar biasa SID adalah diundang Warped Tour Festival untuk konser di beberapa kota di Amerika Serikat.
Trio musisi asli Pulau Dewata itu merupakan satu-satunya band di Indonesia dan band kedua di Asia yang tampil dalam konser tersebut.
Tak cuma prestasi membanggakan di dunia tarik suara, ia juga begitu dikenal khalayak umum dalam hal aktivis lingkungan serta pemerhati sosial.
Salah satu aksi Jerinx adalah menolak reklamasi di Tanjung Benoa, Bali.
Bahkan karena kepeduliannya tersebut, Jerinx diundang ke Istana Negara untuk menyampaikan keluhan langsung kepada Presiden Joko Widodo pada 2015.
Ia juga kerap membagikan makanan terhadap kalangan kurang mampu seantero Bali saat pandemi Covid-19 masih menggila.
Sumber penghasilan dari Ari Astina sendiri juga bukan cuma dari bermusik saja melainkan juga sebagai pengusaha serta brand ambassador beberapa produk ternama.
Terlepas dari prestasi dan kontroversi bercampur dalam profil tokohnya, Jerinx SID nampaknya akan melangkah maju dengan rencana membina keluarga bareng Nora. Musisi Bali ini juga akan lebih bijak gunakan media sosial. (*)
Nama Lengkap: I Gede Ari Astina
Nama Panggilan: Jerinx SID, JRX
Tempat, Tanggal Lahir: Bali, 10 Februari 1977
Agama: Hindu (Agama Lahir)
Pasangan: Nora Alexandra
Pekerjaan: Musisi, Pengusaha
Grup Musik: Superman Is Dead (sejak 1995)
Kebangsaan: Indonesia
Diskografi
Case 15 (1997)
Superman Is Dead (1998/1999)
Bad Bad Bad (2002)
Kuta Rock City (2003)
The Hangover Decade (2005)
Black Market Love (2006)
Angels & the Outsiders (2009)
Sunset di Tanah Anarki (2013)
Tiga Perompak Senja (2018)
Filmografi
Junkie (2004)
Description Without Place (2010)
Rumah Seribu Ombak (2012)
Something in Between (2014)
Reclamation (2016)
Susah Sinyal (2017)
Mama Mama Jagoan (2018)
Lagi-Lagi Ateng (2019)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News