Siap-siap! Gangguan Kesehatan Obesitas Ancam Peradaban Manusia

24 Oktober 2021 09:00

GenPI.co Bali - Peradaban manusia kini terancam, bukan karena wabah penyakit atau senjata massal pemusnah, melainkan masalah kesehatan oebsitas di abad ke-21.

Ya, ketika memasuki abad-20, umat manusia sejatinya mampu mengatasi berbagai macam permasalahan mulai dari kelaparan, perang, hingga infeksi penyakit.

Akan tetapi, menurut dokter spesialis bedah saraf, Ryu Hasan, segalanya mulai berubah pada masa kini saat ancaman sesungguhnya adalah kelebihan mengkonsumsi makanan.

BACA JUGA:  Pemilu Masih Lama, Golkar Dukung Giri Prasta Jadi Gubernur Bali

"Sekarang ancaman kita justru kelebihan makanan. Orang gembrot, obesitas adalah masalah peradaban ke depan," ujar Ryu, anggota Ikatan Dokter Indonesia, Kamis (21/10/21).

Pada acara Jakarta Geopolitical Forum V/2021, ia menerangkan betapa dahsyatnya infeksi satu abad lalu merenggut 120 juta jiwa. Berlanjut isu perang perenggut puluhan juta nyawa.

BACA JUGA:  Gara-gara Ini, Jembrana Jadi Sentra Produsen Kopi di Bali

Sementara itu, masalah kelaparan juga pernah melanda dan salah satu contoh nyata yang dibawanya ialah negara Ethiopia usai kehilangan sejumlah penduduknya.

"Sekarang tidak ada lagi kelaparan yang mengurangi jumlah populasi dunia," kata dia lagi sekaligus menampik masalah peperangan dan infeksi yang cepat atau lambat akan berlalu.

BACA JUGA:  Bali Miris! Penerbangan Internasional Bandara Ngurah Rai Nihil

Kini, permasalahan peradaban umat manusia yang paling utama nyatanya ialah obesitas yang sudah jadi perhatian Badan Kesehatan Dunia sejak 2000 silam.

"Jepang punya undang-undang anti gembrot sejak 2008, dan mereka menerapkan batas ukuran pinggang laki-laki 84,3 cm dan perempuan 81,3 cm," paparnya.

Ryu mengambil contoh negara maju yang mencoba atasi permasalan ini dengan harapan bisa menekan jumlah penduduk dengan berat badan berlebihan.

Adapun ia mengungkapkan mengapa obesitas bisa jadi masalah penting peradaban manusia dikarenakan efek jangka panjang gangguan kesehatan bagi orang-orang berbobot lebih. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI