Profil Made Mangku Pastika, dari Polisi Jadi Gubernur Bali

19 Juli 2022 18:00

GenPI.co Bali - Tak ada yang menyangka karier seorang I Made Mangku Pastika yang berawal dari polisi lantas menjadi sosok Gubernur Bali beberapa waktu lalu. Berikut profil singkat sang tokoh tersebut.

Sang mantan orang nomor satu Pulau Dewata ini bukanlah sosok sembarangan setelah memiliki prestasi yang terbilang komplit sepanjang kariernya.

Pria kelahiran Kabupaten Buleleng, 22 Juni 1951 ini tak pernah lepas dari dunia politik di wilayah Pulau Dewata.

BACA JUGA:  Profil Sukmawati, Anak Soekarno yang Ikuti Takdir di Bali

Lahir dari pasangan I Ketut Meneng dan Ni Nyoman Kinten, Made Mangku Pastika ialah putra kedua dari enam bersaudara (lima laki-laki, satu perempuan).

Sebelum menjadi salah satu tokoh penting di Bali, Pastika terbilang lahir dari keluarga sangat sederhana.

BACA JUGA:  Profil Eks Kapolda Bali Petrus Golose, Punya Rekor Gila

Ayahnya, I Ketut Meneng adalah tenaga pendidik alias guru silat dan guru tari. Sementara Nyoman Kinten, ibundanya ialah seorang ibu rumah tangga biasa.

Lahir dari keluarga biasa, sang politikus mesti bekerja sendiri guna memenuhi uang sakunya.

BACA JUGA:  Profil Striker Bali United Spasojevic, Tragedi Tak Henti Prestasi

Pendidikan Pastika dimulai di Sekolah Rakyat yang sekarang biasa di sebut Sekolah Dasar (SD). Adapun nama tempat pendidikannya tersebut Sekolah Rakyat 4 Bubunan.

Setelah masuk SMP, insiden Gunung Agung meletus membuat Pastika bersama keluarga mesti pindah ke Palembang pada 1963 silam.

Di Palembang Mangku Pastika masuk Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 2 Palembang.

Lulus SMA, ia melanjutkan Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1974. Inilah awal kariernya sebagai polisi.

Made Mangku Pastika yang kemudian mempersunting Ni Made Ayu Putri lantas sempat memiliki posisi bagus mulai dari Komandan Peleton 1 Kompi I, Batalyon B, Brimob Polda Metro Jaya.

Sempat beberapa kali dimutasi dengan jabatan tak main-main di kepolisian, nama pria asli Bali Utara ini makin dikenal usai dapat tugas sebagai Ketua Tim Investigasi Bom Bali pada 2003.

Hal inilah yang buatnya sempat jadi Kapolda Balipada tahun 2003-2005 sebelum akhirnya memiliki posisi penting lain di Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kemudian, ia mencoba peruntungan di dunia politik pada tahun 2008 menggandeng PDIP. Bersama A.A.G.N Puspayoga, ia berhasil naik ke kursi Bali satu dengan total perolehan 55,04 persen suara.

Puas akan kinerjanya, masyarakat Pulau Seribu Pura kembali memilih Made Mangku Pastika sebagai gubernur untuk periode kedua yakni 2013-2018. Bersama I Ketut Sudikerta, pasangan ini diusung Golkar dan Demokrat.

Salah satu prestasi paling membanggakan sang gubernur ialah sempat mendirikan SMAN Bali Mandara pada tahun 2011 lalu yang notebene pro bagi siswa-siswi miskin.

Setelah karier cemerlangnya di kursi kepemimpinan alias gubernur dan kepolisian, Made Mangku Pastika masih aktif di bidang politik kala duduki kursi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Bali periode 2019-2024. (*)

Riwayat Pendidikan

Sekolah Rakyat 4 Bubunan, Buleleng
SMU Tingkat Pertama Negeri 4 Palembang
SMA Negeri 2 Palembang
Akabri Kepolisian (1974)
PTIK (1984)
Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (SESKOAD) (1990 -1991)
Sekolah Staf Komando ABRI (1996 – 1997)

Karier

Gubernur Bali (2013-2018)
Gubernur Bali (2008 – 2013)
Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (2005 – 2008)
Kepala Kepolisian Daerah Bali (2003 – 2005)
Ketua Tim Investigasi Bom Bali (2003)
Kepala Kepolisian Daerah Papua (2000)
Sekretariat Interpol Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (2000)
Sekretaris NCB-Interpol Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (2000)
Direktur Reserse Pidana Tertentu Sekretaris NCB/Interpol (2000)
Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (2000)
Direktur Tindak Pidana Tertentu Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (1999)
Tugas BKO Polda Timor Timur (1999)
Kepala Departemen Informasi Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia
Korserse Polri (1997 – 1999)
Kepala Departemen Kerjasama Internasional di NCB/Interpol (1997)
Direktur Reserse Ekonomi Mabes Polri (1997)
Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolda Metro Jaya (1996 – 1997)
Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat (1994 – 1995)
Kepala Satuan Penyidik Perbankan di Mabes Polri (1992)
Kepala Bagian Reserse Ekonomi, Polda Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara (1991 – 1992)
Kepala Satuan Penyidik Kejahatan Perbankan, Sub Direktorat Reserse Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (1991)
Anggota Kontingen Garuda IX bergabung dengan pasukan PBB di Namibia (1988 – 1991)
Kapolsek Tambora Jakarta Barat (1987)
Kepala Unit Kejahatan Harta Benda, Direktorat Reserse Kepolisian Daerah Metro Jaya (1985)
Kepala Sub Dinas Pencurian Berat, Direktorat Reserse Polda Metro Jaya (1984)
Ajudan Menteri Pertahanan dan Keamanan / Panglima ABRI (1977 – 1981)
Komandan Peleton 1 Kompi I, Batalyon B, Brimob Polda Metro Jaya. (1975)
Ketua Pembina Yayasan Garuda Wisnu Kencana [GWK)
Ketua Pembina Yayasan Widya Shanti Dharma
Ketua Pembina Yayasan Widya Kerthi
Ketua Dewan Pembina Barisan Anti Narkoba Indonesia (BANI)
Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, 2013

Penghargaan

Adhi Makayasa (Lulusan Terbaik) Akabri Kepolisian (1974)
Officer of the Order of Australia (AO) (11 Oktober 2003)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI