Kesehatan: Waspada Luka Sariawan Sulit Sembuh Bisa Jadi Kanker

25 Juli 2022 04:00

GenPI.co Bali - Gejala masalah kesehatan seperti kanker bisa jadi menerpa Anda yang mengalami luka sariawan tapi sulit untuk sembuh.

Sejatinya masalah sariawan bisa dialami siapa saja di bagian mana saja, area sekitaran mulut.

Penyakit ini dapat disebabkan oleh salah satu atau kombinasi seperti cedera tergigit ketika makan, salah gerakan dalam menyikat gigi, infeksi jamur atau bakteri dalam mulut, maupun gangguan penyakit autoimun.

BACA JUGA:  Kesehatan: Sebelum Olahraga Pagi Penting Miliki Tidur Berkualitas

Namun jangan sepelekan Sariawan di lidah yang tidak kunjung sembuh. Luka yang kerap dianggap sariawan tersebut bisa jadi merupakan gejala awal kanker lidah.

Dokter bedah kanker Mayapada Hospital, dr. Iskandar, Sp.B (K) Onk dalam siaran pers pada Sabtu mengatakan sebenarnya ada ciri tertentu sebagai deteksi dini terhadap keberadaan kanker lidah.

BACA JUGA:  Buntut KTT G20, Jenderal TNI Andika Perkasa ke Bali, Agendanya?

Selain durasi luka yang lama untuk sembuh, juga bentuk luka di lidah tersebut.

"Dua minggu hati-hati kalau tidak sembuh sariawannya," kata dr. Iskandar mengingatkan.

BACA JUGA:  Bahaya Wabah PMK Bali, Wisman Australia Mesti Relakan Barangnya

Luka sariawan biasa umumnya berbentuk bulat atau oval dengan dasar putih kekuningan dan pinggir agak merah karena adanya radang.

"Tapi kalau kanker lidah bentuknya tidak beraturan. Biasanya mudah berdarah kemudian rasa sakitnya lebih berat. Semakin besar semakin sakit.

Lebih lanjut sang dokter juga mengungkapkan beberapa ciri penyakit tersebut mulai dari benjolan di beberapa tempat sekitaran mulut.

"Selain benjolan atau ulkus, kadang terdapat benjolan di bawah rahang atau daerah leher akibat pembesaran kelenjar getah bening," kata dr. Iskandar.

Kanker lidah dipicu beragam faktor, namun demikian, faktor yang kerap mendominasi kanker lidah umumnya disebabkan pola hidup yang tidak sehat seperti kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

"Kemudian, bisa karena infeksi virus (Human Papiloma Virus/HPV), iritasi ataupun trauma berulang misalnya trauma yang sering terjadi saat gunakan behel yang nggak pas," imbuhnya.

Dokter Iskandar lantas mengisyaratkan langkah-langkah penting untuk menanggulanginya.

"Juga kebersihan mulut yang kurang baik, gaya hidup yang kurang baik, kurang makan buah-buahan dan sayuran serta penderita penyakit yang menurunkan daya tahan tubuh seperti HIV," kata dr Iskandar menambahkan.

Kanker lidah dapat menyerang berbagai usia, bahkan ada yang berusia 20 tahun, namun kanker lidah sering menyerang pasien yang berusia di atas 40 tahun. Di mana pria tiga kali lebih sering dibandingkan wanita.

Radioterapi bisa digunakan sebagai terapi untuk membasmi sel -sel kanker yang tersisa setelah operasi, atau digunakan dengan kombinasi kemoterapi untuk stadium lanjut.

"Kebanyakan datang ke kami sudah stadium lanjut. Kami melakukan operasi pada pasien-pasien tumornya cukup besar terkena, kami biasa melakukan operasi kanker dan melakukan rekonstruksi kembali lidah tersebut."

Tindakan yang dilakukan biasanya adalah membuang jaringan kanker secara onkologis, lqntas membentuk kembali jaringan yang hilang dengan mengambil jaringan di tempat lain dengan teknik operasi microsugery.

"Lalu membentuk kembali lidah agar fungsi dan estetiknya tidak terganggu, ujarnya."

Dr. Iskandar mengingatkan masyarakat agar tetap mencegah timbulnya kanker lidah, yaitu dengan gaya hidup sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol, konsumsi makanan bergizi, sayuran dan buah-buahan, kebersihan rongga mulut dan perawatan gigi. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI