Masalah Percintaan, Ini 4 Tanda Terjebak Hubungan Toxic

21 Juni 2022 20:00

GenPI.co Bali - Masalah percintaan terkadang menyertai kehidupan orang-orang, salah satunya ialah hubungan toxic yang sebab musababnya bisa berawal dari tanda-tanda tertentu.

Banyak kalangan umum mulai menyorot suatu hubungan tak sehat ketika melihat kasus Johnny Depp dan Amber Heard.

Sayangnya, dalam sebagian besar kasus, orang tidak menyadari bahwa mereka sedang terjebak dalam hubungan tersebut.

BACA JUGA:  Viral Video Wikwik di Pantai Pererenan Bali, Ini Langkah Polisi

Violet Lim selaku Chief of Cupid dan CEO Lunch Actually, pelopor dating agency di Asia, mengungkapkan tanda-tanda hubungan toxic yang perlu diwaspadai.

Cemburu berlebihan dan kurangnya kepercayaan

BACA JUGA:  Kematian Tragis Pria Tasikmalaya di Badung Bali, Saksi Beber Ini

Hubungan seharusnya menjadi tempat aman untuk menjadi diri sendiri, memiliki seseorang yang bisa diandalkan, dan sama-sama tumbuh menjadi orang yang lebih baik dalam setiap aspek.

Dalam hubungan yang toxic, kedua belah pihak akan sangat kompetitif. Mereka tidak akan membiarkan pasangannya menjadi lebih baik atau bersama seseorang yang lebih baik dari mereka.

BACA JUGA:  Pengakuan Ini, Sopir Bus Tersangka Kecelakaan Maut Tabanan Bali

Salah satu pihak juga akan takut pasangannya meninggalkan mereka.

Dengan demikian, mereka akan mengendalikan pasangannya tentang siapa yang ditemui, siapa yang disukai, dan tidak membiarkan pasangannya tumbuh menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.

Tidak ada "take and give"

Hubungan yang sehat adalah hubungan di mana keduanya merasa bahagia dengan saling memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing.

Ketika Anda merasa selalu menjadi pihak yang menyenangkan pasangan dan hanya memikirkan apa yang membuat pasangan Anda bahagia tanpa mempertimbangkan kebahagiaan Anda sendiri, Anda harus berhenti.

Sering kali, Anda berpikir bahwa hal itu normal dan Anda masih dapat menoleransi perilaku pasangan Anda.

Kemudian, Anda berharap pasangan akan berubah. Tapi nyatanya, Anda hanya akan memberikan sesuatu kepada pasangan tanpa mendapatkan sesuatu kembali.

Membuat alasan atas perilaku buruk pasangan

Jika ada teman dekat yang mengkritik pasangan Anda, kemudian Anda selalu berargumen bahwa dia tidak mengenal pasangan Anda sebaik Anda, padahal hati kecil Anda tidak mengatakan demikian, ini adalah tanda bahaya.

Ketika Anda merasa dipaksa untuk membela pasangan, Anda perlu memikirkan kembali hubungan yang sedang dijalani.

Komunikasi terasa melelahkan

Anda perlahan-lahan berhenti untuk mengatakan apa yang sedang dirasakan karena sudah tahu ke mana arah pembicaraan akan berakhir.

Misalnya, ketika Anda mengatakan, "Saya merasa sangat sedih tentang pekerjaan akhir-akhir ini," dan dia menjawab, "Kamu tampak baik-baik saja ketika teman-temanmu ada, kenapa kamu mengeluh saat bersama saya?".

Perkataan dia akan membuat Anda merasa bahwa semua yang terjadi adalah salah Anda sendiri.

Jika Anda merasakan hal-hal tersebut, maka sudah saatnya Anda untuk mempertimbangkan kembali hubungan yang sedang Anda jalani sebelum melangkah lebih jauh.

Jika sulit keluar dari hubungan yang toxic, Anda bisa mencari bantuan dari seseorang yang Anda percayai atau bahkan tenaga profesional jika diperlukan. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI