Kesehatan: Stres Hambat Penurunan Berat Badan, Alasan Dokter?

26 Juni 2022 00:00

GenPI.co Bali - Gara-gara suatu alasan, pakar kesehatan sekaligus Dokter Spesialis Gizi dr. Shiela Stefani M.Gizi, Sp.GK, AIFOK, FINEM menyebut bahaya stres bisa hambat penurunan berat badan manusia.

Menurut anggota dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini, segalanya tak lepas dari alasan metabolisme tubuh terganggu imbas pelepasan hormon tersebut.

"Hormon stres mengganggu metabolisme tubuh," kata Shiela dalam konferensi pers daring.

BACA JUGA:  Kue Ape Makanan Kesukaan Ibu-ibu Denpasar Bali, Omzet Jutaan

Kadar stres yang tinggi menghambat penurunan berat badan, itulah mengapa orang yang punya banyak pikiran menjadi sulit menurunkan berat badan karena proses pembakaran kalorinya terganggu.

Untuk mengatasi rasa stres sekaligus membakar kalori, Shiela menyarankan olahraga sebagai solusi efektif.

BACA JUGA:  Kandang Bali United Stadion Dipta Perlu Renovasi, PSSI Sebut Ini

"Itu win win solution, olahraga membakar kalori dan juga bisa menurunkan stres," katanya.

Menurut dia, meski tren diet meningkat masyarakat masih belum memahami diet yang baik dan benar untuk tubuh sehingga banyak masyarakat melakukan diet yang salah.

BACA JUGA:  Polisi Klungkung Bali Ciduk 2 Honorer dan 5 Tersangka, Kejahatan?

Melakukan diet bukan berarti tidak boleh makan sama sekali, melainkan mengatur pola makan dengan baik dan menjaga kandungan nutrisinya.

"Misalnya memilih makanan sumber karbohidrat kompleks, sumber protein yang rendah lemak, menghindari lemak jenuh, serta mengonsumsi sayuran dan buah-buahan untuk melengkapi nutrisi tubuh, atau melakukan olahraga teratur," imbuhnya.

Hal ini dimaksudkan agar adanya proses pembakaran banyak kalori dan mencegah metabolisme melambat, yang merupakan efek samping umum dari penurunan berat badan.

Selain itu, macam-macam jenis diet sangat banyak ditemukan, namun tidak semua jenis diet cocok untuk tubuh tiap individu.

Ia mengajak masyarakat bahwa berkonsultasi dengan dokter juga menjadi hal penting sebelum memulai diet karena dokter akan membantu kita untuk mengenali kondisi dan kebutuhan tubuh sehingga diet menjadi hal yang menyehatkan.

"Dokter juga akan memberikan memberikan rekomendasi seperti jenis suplemen yang bisa dikonsumsi untuk mendukung diet, hingga aktivitas dan gaya hidup sehat yang perlu dilakukan untuk menyesuaikan proporsi tubuh," katanya.

Menurut Shiela, diet yang aman adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat secara bertahap.

Dia menyarankan untuk membuat jadwal makan yang teratur dan secara perlahan mengubah kebiasaan makan menjadi lebih sehat dari waktu ke waktu.

Bila terbiasa makan sesuatu yang digoreng, ia menyarankan untuk menguranginya secara perlahan hingga betul-betul terbiasa dan konsisten menjalaninya setiap hari.

"Bukan jadi tidak makan, tapi ubah ke jenis makanan lebih sehat. Jadwal harus teratur, kalau tidak teratur seperti skip sarapan, yang terjadi saat siang makan jadi kalap dan berlebihan," katanya.

Dia juga menyarankan untuk tidak mengecek berat badan di timbangan setiap hari saat sedang menurunkan berat badan agar tidak merasa stres.

Cukup tentukan target berat yang diinginkan dan cek berat badan sepekan sekali pada pagi atau sore hari.

"Berat malam atau pagi pasti beda, pagi adalah berat paling ringan karena cairan relatif lebih sedikit," Shiela. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI