Dokter: Usia Sebegini Bikin Tubuh Manusia Penurunan Massa Otot

17 Juni 2022 20:00

GenPI.co Bali - Dokter spesialis ortopedi Rumah Sakit Medistra Jakarta, dr. Kiki Novito, Sp.OT menyebut dalam usia tertentu manusia bakal alami penurunan massa otot.

Kiki mengatakan kondisi ini bisa dirasakan oleh seseorang yang telah mencapai umur 35 tahun dan akan semakin progresif seiring bertambahnya usia.

"Massa otot akan turun saat usia 35 tahun, jadi masih cukup muda. Kemudian pelan-pelan berkurang lagi, dan begitu memasuki usia 65, massa pengurangan otot dan tulang akan semakin progresif berkali-kali lipat," ujar Kiki.

BACA JUGA:  Bali Viral! Geger Video Bule Wikwik di Pantai Pererenan Mengwi

Penurunan massa otot yang progresif tersebut, kata Kiki, disebut dengan sarcopenia. Kondisi tersebut akan membuat seseorang mengalami penurunan kekuatan otot dan performa fisik.

Kiki menjelaskan, penurunan massa otot pada umumnya disebabkan karena sel yang menua.

BACA JUGA:  Pembunuh Pria Sumba di Ubung Bali Buron, Polisi Warning Keras

Dalam tubuh manusia, Kiki mengatakan ada satu sel bernama mitokondria yang berfungsi sebagai penghasil energi.

Namun seiring bertambahnya usia, produksi yang dikerjakan sel tersebut menjadi semakin sedikit.

BACA JUGA:  Pesakitan Korupsi Bali, Eks Bupati Eka Wiryastuti Sentil Megawati

"Itu adalah sesuatu yang pasti terjadi pada semua orang. Kalau ditambah lagi karena kurang digunakan semasa mudanya, kurang dilatih, enggak suka olahraga, itu tentu akan lebih berat," jelas Dokter Kiki.

"Lalu juga pada usia yang menua, stimulus saraf pada otaknya juga semakin berkurang sehingga penggunaan otot juga berkurang," lanjut dia.

Kiki menambahkan, bahwa seiring bertambah usia, pembuluh darah juga menjadi lebih kaku sehingga suplai darah ke otot ikut berkurang.

Selain itu, kurang konsumsi kalori dan protein juga dapat mempengaruhi berkurangnya massa otot.

"Kadang-kadang, sering saya temui orang tua itu malah takut makan karena banyak penyakit seperti gula, misalnya. Padahal, penyakit-penyakit itu bukan berarti Anda tidak boleh makan, tapi harus mencukupi konsumsi kalori dan protein," kata Kiki.

"Tentunya, seberapa banyak Anda boleh mengonsumsi itu, harus dikonsultasikan dengan dokter sesuai dengan masalah yang ada di diri Anda," lanjut dia.

Agar dapat terus menjaga massa otot, Kiki menyarankan untuk melakukan resistance exercise seperti angkat beban.

Tak harus pakai barbel, angkat beban juga dapat dilakukan dengan benda-benda lainnya yang mudah ditemukan di rumah. Kemudian, mengonsumsi suplemen protein dan vitamin D.

"Lalu apakah boleh kalau disuntik testosteron biar kayak binaragawan? Memang betul bahwa suntik testosteron bisa menambah massa otot tapi efek sampingnya juga mesti diperhatikan," pungkasnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI