Langsung Meninggal? Dokter: Serangan Jantung Bisa Diselamatkan

19 Juni 2022 12:00

GenPI.co Bali - Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh darah Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K) menyebut serangan jantung tak melulu bikin manusia meninggal dunia dan masih bisa diselamatkan.

Menurut pakar kesehatan ini, perburukan kondisi pasien yang mengalami serangan pada kardiovaskuler bisa dihindari dengan tindakan Intervensi Koroner Perkutan Primer (Primary Percutaneous Coronary Intervention) atau Angioplasty Primer.

"Itu adalah prosedur medis untuk memulihkan aliran darah ke jantung dengan cara mengatasi sumbatan atau penyempitan pada arteri koroner yang diakibatkan oleh aterosklerosis," jelas Dokter Denio.

BACA JUGA:  Demi Dapat Dukungan Fans, Bali United Galakkan Vaksin Booster

Intervensi Koroner Perkutan Primer dilakukan dengan meregangkan area arteri koroner yang menyempit memakai balon yang terpasang pada kateter, yakni selang kecil yang fleksibel, masuk ke tubuh untuk menuju arteri yang bermasalah.

Serangan jantung adalah gangguan aliran darah di pembuluh darah jantung sehingga otot jantung mengalami kerusakan, atau disebut juga infark miokard, penyebab utama kondisi ini adalah penyakit jantung koroner.

BACA JUGA:  Pindah Partai PDIP Efek Korupsi DID Tabanan? Ini Kata Wiryastuti

Ia menjelaskan, kondisi serangan jantung termasuk dalam kegawadaruratan yang butuh waktu penanganan sesegera mungkin oleh tim gawat darurat dan spesialis jantung.

Terlebih kematian akibat serangan jantung bisa terjadi akibat terlambat mendapatkan penanganan medis.

BACA JUGA:  Viral Panjat Pohon Sakral, Bule Australia 'Diusir' Imigrasi Bali

Sebab apabila serangan jantung yang luas, parah, terlambat atau tidak tertangani dengan baik, maka kemungkinan komplikasi yang di timbulkan akibat serangan jantung akan semakin berat.

Sebut saja gangguan irama jantung atau aritmia, gagal jantung, syok kardiogenik, dan henti jantung yang dapat berujung pada kematian.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Sedikitnya 15 dari 1000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung, sehingga penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia

Sebagian besar serangan jantung identik dengan gejala seperti nyeri dada, rasa tidak nyaman seperti tertekan, sensasi terbakar, sakit di dada sebelah kiri atau tengah, kemudian menjalar sampai ke punggung, rahang, dan lengan.

Selain itu ialah nyeri memberat saat beraktivitas, lalu gejala lain, seperti sesak nafas, munculnya keringat dingin, mual, muntah, dan pusing.

Bisa juga, gejala serangan jantung dijumpai mirip dengan keluhan GERD atau maag.

Bahkan ada juga penderita serangan jantung yang tidak mengalami gejala namun langsung mengalami henti jantung atau mati mendadak. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI