Bikin Wajah Justin Bieber Lumpuh, Apa Itu Sindrom Ramsay Hunt?

15 Juni 2022 16:00

GenPI.co Bali - Publik dikejutkan oleh kondisi kesehatan penyanyi kenamaan Justin Bieber yang alami kelumpuhan wajah gara-gara sindrom Ramsay Hunt pada Jumat (10/06/22).

Masalah kesehatan ini menurut Amit Kochhar, MD yang merupakan otolaryngologist (THT) merupakan suatu hal yang langka.

"Sindrom Ramsay Hunt adalah penyebab paling umum kedua kelumpuhan wajah perifer atraumatik, setelah Bell's Palsy, tetapi sedikit lebih parah. Namun, itu hanya terjadi pada sekitar lima dari 100.000 orang," katanya.

BACA JUGA:  Bali Bangga! Gitaris 'Tangan Ajaib' Balawan Ada di RWMF Malaysia

"Hal ini disebabkan oleh reaktivasi virus herpes zoster di wajah, yang membuat penderita cacar air rentan terhadap virus varicella-zostar sejak kecil," sambungnya.

Amit menjelaskan, Ramsay Hunt disebabkan oleh stres tinggi atau imunosupresi, serta oleh obat imunosupresan atau kondisi lain yang mendasarinya.

BACA JUGA:  Korupsi Tabanan: Wiryastuti Suap Pejabat Kemenkeu, Nilainya?

"Tubuh Anda tidak bisa melawan infeksi," jelas Amit.

Virus penyebab cacar air tetap tidak aktif di dalam tubuh sampai ada yang memicunya, kembali dalam bentuk herpes zoster (Ramsay Hunt), yang dapat mengobarkan berbagai saraf di perut, punggung, dan wajah.

BACA JUGA:  Imigrasi Bali Beber Fakta Gila Bule Australia Panjat Pohon Sakral

Gejala Ramsay Hunt

Menurut Amit, kelumpuhan wajah yang dialami Justin disebabkan oleh saraf yang berasal dari otak dan berjalan melalui "terowongan" tulang.

Saraf itu memungkinkan ekspresi wajah dan kemampuan untuk menyampaikan emosi. Namun ketika meradang, saraf mengembang tetapi tulang tidak bergerak.

"Pada dasarnya, itu menghancurkan saraf," ungkap Amit.

"Efek samping lainnya termasuk gangguan pendengaran, vertigo parah dan ruam atau lecet yang terjadi di telinga atau pipi. Sakit kepala dan muntah juga sering terjadi," sambungnya.

Amit memaparkan bahwa setelah didiagnosis, Ramsay Hunt dapat diobati dengan steroid dosis tinggi dan antivirus, yang dapat dikonsumsi secara oral di rumah. Untuk kasus yang lebih parah, pasien akan dirawat di rumah sakit. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI