Lansia Kurang Aktivitas Fisik, Ahli Gizi Sarankan Cukup Minum

05 Juni 2022 00:00

GenPI.co Bali - Ahli gizi dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Dr. Atmarita, MPH menyarankan kalangan lanjut usia (lansia) untuk minum air putih secukupnya, meskipun aktivitas fisik terbilang kurang.

“Biasanya kalau lansia aktivitasnya berkurang, tapi kebutuhan cairan tetap dibutuhkan supaya tidak dehidrasi. Kadang-kadang orang tua suka lupa minum, nah, itu bisa dehidrasi,” kata Atmarita saat dihubungi ANTARA pada Kamis.

Menurut buku kesehatan lansia dari Kementerian Kesehatan, kecukupan air putih setiap orang minimal delapan gelas per hari.

BACA JUGA:  Menteri Teten Ungkap GPDRR KTT G20 Untungkan Bali, Kok Bisa?

Mengenai kebutuhan gizi lansia, Atmarita mengatakan, lansia pada dasarnya harus memenuhi pedoman gizi seimbang dari pemerintah yang berlaku bagi semua kelompok umur, hanya saja terdapat perbedaan dalam hal Angka Kecukupan Gizi (AKG).

“Sebetulnya prinsipnya sama untuk semua orang, hanya memang ada perbedaan. Kita pakai prinsip gizi seimbang, seluruh orang itu dari lahir sampai tua prinsipnya gizi seimbang. Hanya memang ada perbedaan jumlah-jumlah tertentu,” katanya.

BACA JUGA:  Denpasar Bali Geger! Warga Sumba Tewas, Kondisi Penuh Luka

Ia menjelaskan pedoman gizi seimbang terdiri dari empat pilar, antara lain makanan yang beragam, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, melakukan aktivitas fisik atau berolahraga, dan memantau berat badan ideal.

Sementara AKG, kata Atmarita, menunjukkan rata-rata kebutuhan zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi semua orang dalam kondisi sehat, bergantung jenis kelamin, usia, tingkat aktivitas fisik, tinggi, dan berat tubuh.

BACA JUGA:  Anggap Indonesia Penting, China Harap KTT G20 di Bali Sukses

Gizi yang harus dicukupi adalah energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin, dan mineral.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membagi kelompok lansia menjadi empat kategori, yaitu usia pertengahan (45-59 tahun), lanjut usia (60-74 tahun), lanjut usia tua (75-90 tahun), dan usia sangat tua (di atas 90 tahun).

Menurut Kementerian Kesehatan, kecukupan energi pada laki-laki usia 30-49 tahun (berat badan 60 kg dan tinggi badan 166 cm) yaitu 2.550 kkal.

Kecukupan kalori cenderung berkurang menjadi 2.150 kkal pada usia 50-64 tahun serta 1.800 pada usia 65-80 tahun (berat badan 58 kg dan tinggi badan 164 cm).

Pada kelompok perempuan, kecukupan kalori usia 30-49 tahun (berat badan 56 kg dan tinggi badan 158 cm) sebesar 2.150 kkal.

Angkanya juga cenderung menurun saat memasuki usia 50-64 tahun menjadi 1.800 kkal serta usia 65-80 tahun menjadi 1.550 kkal (berat badan 53 kg dan tinggi badan 157 cm).

Atmarita mengatakan kebutuhan kalori harian dapat berkurang seiring bertambahnya usia dari dewasa hingga lansia. Hal tersebut terjadi karena faktor aktivitas fisik yang sudah semakin berkurang.

Selain itu, penurunan fungsi organ tubuh, seperti pada sistem pencernaan, juga memungkinkan berkurangnya nilai AKG pada lansia.

Menurut ahli gizi kecukupan minum air putih patut untuk dipenuhi kalangan lansia guna menjaga kesehatannya di masa tua. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co BALI