Media Sosial Beri Dampak Negatif ke Remaja? Psikolog Beber Ini

29 Mei 2022 00:00

GenPI.co Bali - Psikolog klinis yang tergabung dalam Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Nanda Rossalia, M.Psi., beberkan kebenaran soal isu media sosial selalu berikan dampak negatif ke remaja.

Medsos kabarnya bak dua sisi mata pisau memiliki sisi positif dan negatif bagi kalangan anak muda.

Nah, menurut, Nanda Rossalia, terdapat efek positif yang bisa dirasakan gara-gara medsos sebagai contoh memungkinkan remaja berinteraksi sosial.

BACA JUGA:  Bikin Syok, Pengakuan Kopka TNI Mengwi Bali yang Diciduk Polisi

"Dia dapat intimacy, bukan hanya di hubungan romantis tetapi di semua aspek hubungan siapapun misalnya dengan kolega, orang tua, keluarga besar," ujar Nanda.

Bila mengambil contoh Instagram, media sosial ini dikatakan bisa menjadi sarana mengekspresikan diri dan emosi para penggunanya.

BACA JUGA:  Pariwisata Bali Membaik, Sektor Transportasi Adem Ayem, Kok Bisa?

Hanya saja, Nanda mempertanyakan apakah sudah benar emosi yang disalurkan itu.

Mengutip pernyataan peneliti bidang psikologi Samantha Henderson, Michael Gilding menuturkan, pemanfaatan media sosial secara bijak yakni mampu mengendalikan diri dengan produktif dan positif.

Maka dari itu jejaring sosial sejatinya dapat menumbuhkan trust atau kepercayaan yang sangat berperan dalam kualitas hubungan sosial individu.

BACA JUGA:  Viral! Bule Cantik Punya Tato Ganesha, Picu Kontroversi di Bali

"Tetapi ini juga bisa berlaku sebaliknya. Trust itu terkikis karena media sosial. Ini menjadi isunya remaja," kata Nanda.

Di sisi lain, media sosial juga dapat memunculkan dampak negatif salah satunya karena mengganggu keberfungsian manusia sebagai makhluk hidup dan sosial.
Menurut Nanda, salah satu kondisi yang dianggap memprihatinkan dalam hal ini yakni membuat renggangnya hubungan.

"Susah dibuat batasan. Sering cek status. Susah lepas dari media sosial sehingga kewajiban lain terabaikan," tutur Nanda.

Nanda mengungkapkan, sekitar 90 persen remaja menggunakan internet secara reguler dan 70 persen di antaranya pengguna aktif media sosial dan memiliki setidaknya satu profil di media sosial.

Sementara khusus untuk Instagram, survei yang dilakukan NapoleonCat tahun 2020 menunjukkan, pengguna aktif di Indonesia mencapai 62.470.000, dengan 50 persennya perempuan berusia 18-24 tahun.

"Mungkin remaja banyak menggunakan itu untuk berinteraksi. Mau disalahin enggak bisa juga karena kondisi kita dua tahun terakhir seperti ini. Tetapi kita tetap harus mengajak mereka mengeksplorasi hubungan sosialnya," demikian kata dia. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI