Ada 5 Jenis Virus Hepatitis, Ini Gejala dan Upaya Pencegahannya

13 Mei 2022 20:00

GenPI.co Bali - Kabar mengegerkan munculnya Hepatitis misterius membuat kita wajib tahu tipe-tipe lima jenis virus tersebut dan upaya untuk mencegahnya.

Sebagaimana diketahui, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, muncul kabar kurang menyenangkan di Indonesia.

Ya, kabarnya tiga orang anak-anak di Jakarta meninggal secara misterius imbas penyakit misterius yang kabarnya serupa dengan Hepatitis.

BACA JUGA:  Viral! Aksi Barbar ABG Saling Hajar di Parkiran Buleleng Bali

Sebelum muncul dugaan kasus tersebut, diketahui terdapat lima jenis penyakit Hepatitis, yakni Hepatitis A, B, C, D, dan E.

Berdasarkan tipe-tipe tersebut, penyakit ini pun dibagi lagi jadi dua kategori yakni akut dan kronis.

BACA JUGA:  Diskon Hari Ini, Traveloka: Tiket Pesawat Murah Jakarta-Bali

Jika kondisinya masih dalam tahap akut, pengobatan penyakit ini memerlukan waktu kurang dari enam bulan. Sebaliknya apabila kronis, waktu yang dibutuhkan untuk pulih mencapai lebih dari enam bulan.

Berikut jenis-jenis virus Hepatitis berikut deskripsi penyebab, gejala, proses penularan, dan cara mencegahnya.

BACA JUGA:  Efek Penyakit PMK, Bali Gagal Jual Sapi dan Babi ke Jatim

1. Virus Hepatitis A

Penyakit ini masuk dalam kategori akut. Penyebabnya berasal dari pencemaran makanan atau minuman, sanitasi yang buruk, dan rendahnya kebersihan terhadap diri sendiri.

Gejala dari virus hepatitis A yang ditimbulkan yakni demam, mual, muntah, urine yang gelap, hingga feses menjadi berwarna kepucatan.

Virus ini dapat menular kepada siapapun lewat makanan yang sudah terkontaminasi tinja dari penderita hepatitis A lainnya.

Jenis virus ini bisa dicegah dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta mendapatkan vaksin virus hepatitis A yang saat ini sudah tersedia.

2. Virus Hepatitis B

Virus ini sedikit berbeda dengan hepatitis A, karena disebabkan oleh adanya kontak darah antara penular dengan seseorang melalui jarum suntik, alat mandi, transfusi darah, sampai persalinan.

Penderita virus ini akan mengalami gejala lesu, demam, dan nyeri abdomen atau bagian tubuh yang berada di antara bagian bawah tulang rusuk dan bagian atas paha.

Virus jenis ini masuk dalam kategori kronis dan rentan menyebabkan kematian.

Cara pencegahannya bisa dilakukan dengan imunisasi dan menghindari risiko penularan.

3. Virus Hepatitis C

Jenis virus ini tidak jauh berbeda dengan hepatitis B. Penyebab penularannya bisa terjadi melalui transfusi darah dan cairan tubuh, jarum suntik, dan transplantasi organ.

Jenis penyakit ini bisa disebut jarang terjadi, namun tidak boleh dipandang remeh karena bisa menimbulkan komplikasi kanker.

Penderita tipe hepatitis ini kebanyakan akhirnya mengalami sirosis atau kanker hati. Namun, bisa juga sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu enam bulan.

Cara mencegahnya adalah dengan menghindari segala faktor yang berisiko menularkan penyakit tersebut.

4. Virus Hepatitis D

Virus ini bisa disebut sebagai perkembangan dari virus hepatitis B. Penyebabnya pun serupa berawal dari transfusi darah, transplantasi organ, dan jarum suntik.

Mendapatkan vaksin hepatitis B menjadi salah satu cara terbaik untuk menghindari dari risiko terkena virus hepatitis D.

5. Virus Hepatitis E

Sama seperti hepatitis A, virus ini juga muncul disebabkan oleh pencemaran makanan dan minuman, sanitasi yang kurang baik, dan kebersihan diri rendah.

Penderita virus ini akan mengalami gejala awal mual dan muntah, pembengkakan hati, warna urine yang pekat.

Berbeda dengan hepatitis A, cara pencegahannya belum terlalu efektif dengan pemberian vaksin, karena penelitian jenis virus ini masih terus berlangsung sampai sekarang.

Namun, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bisa menjadi salah satu cara menangkal virus ini. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI