GenPI.co Bali - Masalah rokok di Indonesia sejatinya bisa saja hilang jika mau meniru strategi apik Inggris. Seperti apakah cara apik tersebut?
Sebagaimana diketahui, kegiatan bernama lain ngudud ini masih menjadi kegemaran kalangan yang berikan kenikmatan tersendiri.
Hanya saja, kandungan zat-zat berbahaya dalam rokok bisa jadi racun dalam tubuh manusia karena tembakau yang terkesan tak sehat untuk dihisap manusia.
Kendati sudah memasang efek buruk merokok, tiap warga di Indonesia seolah-olah abai dan tetap gunakan rokok konvensional tanpa khawatirkan diri sendiri dan orang lain.
Adapun, Tanah Air patut berkaca dengan Inggris yang dalam laporan laman Public Health England (PHE) menemukan cara jitu mengurangi perokok dengan pilihan tembakau alternatif alias vape.
"Dari bukti terbaru, kami tahu bahwa produk tembakau alternatif sekarang menjadi pilihan populer bagi perokok yang putuskan untuk beralih dari merokok," tulis Prof Caitlin Notley dari University of East Anglia.
Lewat penelitian ini, dibuatlah sebuah uji coba pada 2020 dengan menemukan 27,2 persen orang menggunakan produk tembakau alternatif dalam waktu 12 bulan untuk berhenti merokok, dibandingkan dengan penggunaan obat.
"Laporan kami mengumpulkan temuan dari uji coba terkontrol secara acak, layanan berhenti merokok dan studi populasi menyimpulkan produk tembakau alternatif sangat efektif untuk berhenti merokok secara sukses," kata ahli lain.
Negeri Elizabeth sendiri sudah catatkan pengurangan penggunaan rokok sejak tahun 2018 lalu yakni dari 14,4 persen jadi 14,1 persen pada 2019. Hingga kini perokok di sana berjumlah 6,9 juta jiwa.
Terlepas dari fakta mencengangkan Inggris, penggunaan tembakau alternatif sendiri kini masih menggeliat di Indonesia. Siapa tahu, Negeri Kepulauan juga bisa bebas dari dampak negatif merokok. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News