GenPI.co Bali - Ahli sekaligus terapis hubungan Irina Firsten mengungkapkan suatu saran mujarab ketika seseorang ditanya kapan nikah saat temu keluarga di hari raya Lebaran.
Makin dewasa usia kita, tentu membuat orang-orang penasaran akan alasan urung memiliki keluarga.
Nah, rasa penasaran ini pun menjadi hal yang terkadang lumrah di lingkungan pertemuan keluarga terlebih saat acara hari raya umat Islam yakni Idul Fitri.
Meskipun pertanyaan soal pernikahan adalah hal yang biasa, dampak yang ditimbulkan bagi orang yang ditanya bisa jadi besar.
Pasalnya, pertanyaan 'kapan nikah?' terkesan menyudutkan orang seolah-olah memaksa kita untuk segera akhiri masa lajang padahal belum punya pasangan.
Demi menyiasati pertanyaan bikin sakit hati ini dengan cara sopan dan elegan, pakar ahli hubungan Irina Firsten punya caranya.
Cukup jelaskan bahwa pernikahan adalah hal sakral dan hubungan jangka panjang yang membutuhkan diskusi serius dan persiapan yang matang.
"Katakan saja, ketika kamu tahu tanggal pernikahannya, mereka (penanya) akan menjadi pertama yang tahu. Perlu juga adanya tambahan informasi bahwa Anda menghargai kecemasan mereka," kata Firsten.
Di sisi lain, terapis hubungan Dr. Hertlein mengungkapkan bahwasannya alasan orang-orang bertanya soal pertanyaan sensitif saat Idul Fitri itu karena ingin memvalidasi nilai pribadi orang lain.
"Jika Anda mempertimbangkan untuk menikah suatu hari nanti, mendiskusikan soal hubungan percintaan dengan anggota keluarga sebaiknya dihindari," kata Hertlein dilansir The New York Times.
Lewat saran ahli terapis hubungan diatas sejatinya bisa membuat Anda lebih siap akan menghadapi pertanyaan kapan nikah yang dilontarkan oleh keluarga tanpa harus menyakiti hatinya di saat Lebaran. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News