Kesehatan: Patah Tulang Pantang Merokok, Alasannya?

06 April 2022 20:00

GenPI.co Bali - Ahli kesehatan sekaligus Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi RS Pusat Otak Nasional, dr. Muhammad Adib Khumaidi, Sp.OT mengatakan alasan mengapa merokok bisa perburuk kondisi pasien patah tulang.

Menurut Adib Khumaidi, kebiasaan 'ngudud' tersebut menghambat proses pemulihan fraktur pada tulang sekaligus rusak pembuluh darah.

"Merokok dapat merusak pembuluh darah dan menurunkan sirkulasi darah," kata sang pakar kesehatan yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI).

BACA JUGA:  Bali-Nusra Dapat Kabar Baik, 68 Persen Indonesia Mulai Normal

Adapun penghambat fraktur bisa jadi karena imbas pergerakan tulang yang cedera, diabetes, gangguan hormon atau penyakit pembuluh darah, dan usia lanjut.

"Penatalaksanaan kondisi patah tulang pada pasien dengan etiologi penyebab ini maka harus ditangani juga hal-hal yang bisa mempengaruhi penyembuhan fraktur ini," kata dia lagi.

BACA JUGA:  Puasa Ramadan di Bali Bikin Miyabi Terkesima, Simak Kesannya

Dalam fase penyembuhan, ada risiko gangguan yang bisa dipengaruhi lokasi, jenis fraktur, vaskularisasi, imobilitas, adanya infeksi, penyakit metabolik, dan obat-obatan.

Sang dokter mengatakan 10 persen fraktur menunjukkan gangguan penyembuhan. Hal ini paling banyak terjadi pada kondisi patah tulang tibia terbuka.

BACA JUGA:  Viral! Holywings Bali Dituduh Bunuh Massal Anjing, Hotman Murka

Fase penyembuhan pada pasien sendiri meliputi inflamasi, pembentukan tulang dari sel induk, penggantian tulang rawan menjadi tulang hingga fase remodeling. Setelahnya, orang tersebut baru mulai bisa bergerak.

"Pertanyannya kapan bisa lepas tongkat, boleh langsung gerak? Sangat dipengaruhi fase penyembuhan fraktur yang berbeda-beda sesuai kondisi klinisnya," kata dia lagi.

Tak heran dokter tersebut juga menyarankan guna mendapat kesehatan yang baik, pasien patah tulang pantang untuk menghisap rokok. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI