GenPI.co Bali - Evolusi Covid-19 menjadi varian Omicron terbukti begitu meresahkan. Dokter ahli pun beberkan jika gejala penyakit tipe ini saat serang manusia bisa dilihat dari suara serak.
Semenjak merebak di Wuhan, China pada akhir tahun 2019 lalu, Corona telah mampu menginfeksi hampir sebagian populasi dunia dan tentu saja merenggut banyak nyawa.
Meskipun kini berbagai vaksin telah bermunculan, obat terbaik untuk mengatasinya belum juga ada. Apalagi vakta virus ini mampu bertransformasi makin menyulitkan untuk dibasmi.
Setelah Delta, kini ada Covid-19 Omicron yang dilaporkan bisa menyebar 70 persen lebih cepat dari varian sebelumnya.
Sudah merajarela di Eropa dan Afrika, Indonesia mulai muncul kasus transmisi lokal varian anyar ini. Gejala-gejala yang ditimbulkan pun kabarnya tak jauh berbeda.
Seorang dokter di Afrika Selatan bernama Angelique Coetzee lantas menemukan penelitian mengagetkan bahwasannya kans idap Omicron bisa terlihat dari gejala suara serak pada manusia.
"Seringkali serak muncul sebelum gejala lain seperti hidung tersumbat, batuk kering, dan nyeri di punggung bagian bawah," ujar dokter Angelique Coetzee mengutip laman Mirror.
Coetzee juga mengatakan gejala lain seperti nyeri otot, kelelahan, tenggorokan gatal, dan keringat malam hal umum dari infeksi akibat varian terbaru ini.
Para ilmuwan dari Zoe and Kings College menemukan lima gejala Omicron teratas, Di antaranya hidung meler, sakit kepala, kelelahan ringan atau parah, bersin, dan masalah tenggorokan.
Kesimpulan dari peneliti ini ialah bahwa pengidap virus tipe terbaru ini setidaknya sebanyak 50 persen alami demam, batuk, dan kehilangan indra penciuman atau perasa.
Terlepas dari fakta dokter menganggap suara serak bagian dari gejala Covid-19 Omicron, pihak peneliti masih melalukan riset lanjutan terhadap virus ini dengan harapan mendapatkan penawarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News