GenPI.co Bali - Kewajiban manusia saat ini ialah kerja untuk bisa memenuhi kebutuhan. Namun, ada kalanya suatu pekerjaan menjadi toxic sehingga anda wajib resign jika temukan tiga tanda ini.
Merupakan suatu keharusan bagi anda untuk bisa bertahan hidup saat ini. Tetapi, bukan berarti anda hanya bisa malas-malasan saja tanpa melakukan suatu kegiatan berarti.
Ya, inilah alasan anda wajib untuk menggeluti dunia kerja demi uang yang nantinya digunakan untuk kepentingan hidup sehari-hari.
Meskipun terdengar sederhana, fakta menjalani dunia yang kerja tak mudah seperti kelihatannya karena kita acapkali alami tekanan.
Hal inilah yang membuat lingkungan toxic muncul dan bisa berdampak fatal bagi seorang pekerja. Lantas apakah kita harus terus bertahan dalam kondisi demikian?
Mengutip laman Times of India, pada dasarnya anda diwajibkan untuk undur diri dari pekerjaan jika situasi seperti tersebut terjadi. Berikut tiga tanda anda wajib resign di suatu pekerjaan toxic yang bikin gila.
1. Tak Ada Jeda Istirahat Kerja
Jika atasan anda selalu dan selalu memberikan kerja secara terus-menerus tanpa bayaran sepadan, maka ada kalanya anda harus mempertimbangkan undur diri.
Pasalnya, kegiatan memberikan banyak pekerjaan tanpa adanya jeda istirahat justru membebani anda secara lahir batin. Solusinya hanya bicara ke bos atau hengkang.
2. Mengabaikan Kondisi Badan
Melaksanakan suatu pekerjaan tentu butuh suatu kondisi tubuh sehat walafiat, baik secara fisik dan mental. Tapi jika pundak anda sudah terbebani dengan banyaknya pekerjaan, ini bisa jadi masalah.
Tanda jika tubuh anda tak mampu lagi melakukan pekerjaan sebagai mana mestinya seperti stres ekstrem, lelah atau sakit kepala sudah jadi alasan cukup untuk resign.
3. Tak Ada Pengakuan dari Kerja Anda
Salah satu kondisi toxic yang merugikan bagi pekerja ialah tak adanya suatu pengakuan dari atasan atau bos anda.
Sejatinya anda pantas untuk mendapat suatu apresiasi jika kerja anda bagus atau setidaknya beri masukan jika hasil anda saat ini tak maksimal. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News