GenPI.co Bali - Fenomena kesurupan selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis seperti adanya setan atau makhluk halus yang mendiami tubuh manusia. Bagaimana dokter dan ilmu medis menjelaskannya?
Di seluruh dunia, lebih sering di Indonesia yang notebene masih percaya dengan hal-gal gaib acapkali menganggap dirasuki setan merupakan buruk.
Khalayak umum Tanah Air masih percaya jika ajaran agama yang dimiliki oleh manusia yang dirasuk itu begitu kurang. Hal ini membuat banyak kalangan mencari sosok orang pintar atau pemuka agama untuk mengusir setan.
Kendati dipercaya sebagai suatu dampak ilmu mistis, di mata medis melalui pendapat para ahli menyebutkan jika kesurupan yang dialami manusia lebih mirip penyakit gangguan mental.
Mengutip laman Hello Sehat, suatu fenomena yang dipercaya saat orang kerasukan disebut dalam istilah medis "Possession Trance Disorder," Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-IV (DSM-IV).
Dalam DSM-IV, possession trance disorder termasuk dalam kategori dissociative disorder alias gangguan disosiatif yang berarti orang tersebut alami gangguan mental perubahan identitas diri.
Menurut WHO dalam ICD 10 versi 2008, possession trance disorder adalah gangguan di mana terjadi kehilangan sementara identitas pribadi dan kesadaran penuh dari lingkungan.
Dalam keterangannya, fenomena ini bukan terjadi karena unsur kepercayaan atau budaya melainkan lebih kepada faktor mental yang dimiliki oleh seseorang bersangkutan.
Secara ilmiah, kondisi possession ini dapat dipahami lebih dalam melalui kombinasi biologis, antropologis, sosiologis, psikopatologis dan eksperimental. Adapun pemeriksaan psikologis orang juga diperlukan untuk tahu sebabnya.
Ilmu medis percaya jika kesurupan terjadi ketika mental dan sosial manusia mengalami tekanan kuat imbas trauma psikologis serta kekerasan berulang-ulang. Alhasil, isu adanyanya bau-bau mistis belum terbukti kebenarannya. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News