GenPI.co Bali - Demi tunjukkan kreasi masa kini dan diminati anak muda, usaha industri kreatif bidang fesyen provinsi Bali, Voordurend Love memproduksi batik dengan desain dan mode khusus.
Mengingat, berbagai busana kekinian berasal dari barat, tentu membuat warisan budaya kian terlupakan terutama karena anggapan ketinggalan zaman.
Inilah yang jadi perhatian dari Nyoman Primahita Gunadarma selaku Pendiri Voordurend Love yang kebetulan ingin membuat suatu proyek menyambut Hari Batik Nasional pada 2 Oktober lalu.
"Koleksi spesial bertajuk Tjanting Series ini kami hadirkan memperingati Hari Batik Nasional," ungkap Primahita Gunadarma saat diwawancara di Kota Denpasar.
Lewat metode printing sablon seperti jaket, kaos, kemeja, dan celana, ia meyakinkan bahwa Tjanting Series merupakan koleksi batik yang bagus untuk anak muda.
Apalagi nantinya beragam pola di batik tersebut sangat kental dengan pola-pola khas dari Pekalongan, Madura, Bengkulu, Jogja, dan daerah-daerah di nusantara lainnya.
"Voordurend mencoba memberikan pilihan nuansa fesyen batik yang baru kepada anak muda dan menghilangkan stigma masyarakat yang menganggap batik hanya digunakan oleh orang tua," imbuhnya.
Tak lupa ia juga memperkenalkan salah satu koleksi eksklusif berupa kaos bermotif batik dan jaket bomber yang layak diproduksi oleh produsen serupa.
"Produk-produk fesyen Tjanting Series yang dihadirkan Voordurend kami jual dengan kisaran harga mulai dari Rp149 ribu hingga Rp599 ribu," tambahnya lagi.
Harapannya, salah satu industri fesyen di Bali ini bisa kian membuat kesadaran masyarakat khususnya anak muda tahu bahwa batik bisa jadi pilihan menarik untuk masa kini. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News