GenPI.co Bali - Kebiasaan kerja berjam-jam bisa tingkatkan risiko kematian, apalagi jika dilakukan dengan cara duduk terus menerus. Ini Alasan kegiatan tersebut berbahaya bagi manusia.
Tak bisa dipungkiri, pekerjaan adalah bagian dari hidup banyak orang, terutama karena untuk memenuhi kebutuhan memang wajib mencari uang.
Rentang waktu pekerjaan sendiri sejatinya begitu bervariasi antara 7 hingga 8 jam sehari dengan cara duduk di depan komputer atau laptop.
Pekerjaan yang notebene bagi orang kantoran dan mungkin masih nuansa working from home nyatanya menurut laman berita Mirror sangat rentan dengan angka kematian tinggi.
Menurut penelitian terkini, duduk hingga 7,5 jam dalam sehari begitu buruk bahi kesehatan manusia alias meningkatkan kematian dini.
Apalagi jika duduk selama 9,5 jam lebih, peningkatan risiko juga makin bertambah tinggi. Mereka yang habiskan 12 jam per-hari untuk duduk memiliki peluang hampir tiga kali lipat untuk meninggal lebih dini.
Universitas Leicester menemukan fakta dari bukti penelitian internasional bahwa kematian meningkat saat masa karantina Covid-19.
Data ini muncul dari fakta banyaknya perusahaan masih mengharuskan para pekerja untuk melaksanakan tugasnya dari rumah.
Dengan dalih pekerjaan yang wajib dihelat di rumah gara-gara ancaman Covid-19, risiko kematiann malah bisa datang secara tak terduga.
Alhasil demi menghindari angka kematian dini imbas duduk, manusia disarankan untuk melakukan peregangan dan luangkan waktu olahraga selama 30 hingga 75 menit. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News