GenPI.co Bali - Kesehatan manusia bisa terganggu karena kesepian. Peneliti bahkan menganggap tingkat kematian hingga 30 persen bisa terjadi gara-gara hal tersebut.
Peneliti dari Universitas Brigham Young, Amerika Serikat mengungkapkan angka menuju ajal ini memiliki kemiripan dengan angika kematian imbas obesitas dan perokok berat.
Penelitian sendiri dimulai dengan menganalisa total 3,4 juta orang yang alami kesepian seperti terisolasi sosial dan hidup sendiri.
Adapun dari studi tersebut menghasilkan fakta bahwa 30 persen kematian dini bisa terjadi imbas isolasi tersebut mempengaruhi kesehatan manusia.
Penelitian ini juga membuktikan bahwa kesehatan orang bukan hanya ditentukan oleh fisiknya saja melainkan berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan mental serta fisik tentunya.
"Efeknya sebanding dengan obesitas, sesuatu yang dianggap sangat serius oleh kesehatan masyarakat. Kita perlu menganggap suatu hubungan ialah hal serius," kata Profesor Holt-Lunstad dikutip Nicswell.
Hasil dari penelitiannya ternyata melanjutkan studi sebelumnya yang menyimpulkan bahwa gaya hidup serta lingkungan bisa meningkatkan risiko kematian dini. Gaya hidup disini bisa berupa merokok dan tidak aktif bergerak.
Hanya saja, pada studi awal, tak dicantumkan pengaruh sosial dalam hal ini masalah kesepian. Padahal, pada penelitian kedua ditemukan orang-orang yang sendirian punya angka kematian tinggi.
Secara subjektif dan objektif, peneliti menyimpulkan angka kematian mencapai 26 persen untuk yang dilaporkan, 29 persen untuk isolasi sosial, dan 32 persen untuk hidup sendiri.
Dalam hal ini, para peneliti pun percaya jika kematian manusia bisa dipengaruhi kesehatan mental imbas kesepian. Bahkan jauh lebih berbahaya ketimbang serangan jantung oleh kalangan obesitas dan kanker gara-gara merokok. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News