GenPI.co Bali - Menurut dokter spesialis kejiawaan, tontonan tak sesuai usia terhadap anak bisa berujung bahaya besar dalam psikis kedepannya.
Dokter Felin Tanita dari Universitas Sebelas Maret, Surakarta menjabarkan jika apa yang ditonton oleh kalangan anak bisa sebabkan kenaikan tingkat stres.
Adapun maksud pernyataannya ialah tingkatan stres pada buah hati orang tua bisa meningkat imbas produksi hormon adrenalin dan kortisol yang kian banyak.
Hal ini ditengarai oleh dokter jiwa tersebut imbas efek tontonan dengan muatan sadis berupa tindak kekerasan hingga horor.
"Anak belum bisa membedakan mana akting dan kenyataan, otak menganggap itu nyata dan direspons sebagai bahaya," kata Felin Tanita.
Imbas apa yang dilihat punya makna bahaya, otak pun akhirnya akan memproduksi dua hormon yang sempat disebutkan diatas.
Penambahan kadar adrenalin serta kortisol sendiri secara berkepanjangan bisa mengganggu hampir keseluruhan proses di dalam tubuh anak yang bersangkutan.
Hal ini pun bisa dilihat dalam hal detak jantung yang kian tinggi, tekanan darah tinggi, peningkatan lemak dalam darah, peningkatan gula darah, serta pembekuan darah kian cepat.
Imbasnya, hal ini akan berakibat plak, sekaligus merangsang tiroid, menimbulkan gangguan pencernaan, gangguan tidur, gelisah, dan depresi hingga penurunan konsentrasi atau daya ingat.
Mengingat banyak sisi bahayanya, Dokter Jiwa bersangkutan pun mengajak para orang tua membantu anak-anak mendapat tontonan sesuai usianya secara cerdas sekaligus mengawasi berbagai konten yang beredar bebas di dunia maya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News