GenPI.co Bali - Menurut dr. Umar Nur Rachman, Sp.PD., olahraga dengan menggunakan jaket sangat tidak disarankan karena justru membuat kesehatan manusia kian terganggu.
Sebagaimana diketahui, ada kalanya kita melihat orang-orang di lapangan berlari dengan jaketnya yang tentu dimaksudkan agar mengeluarkan keringat jauh lebih mudah.
Alasan aksi ini pun tak lepas dari fakta orang beranggapan makin banyak berkeringat proses detoksifikasi tubuh pun kian lancar alias makin sehat.
Menurut Nur Rachman, ini adalah suatu anggapan yang salah karena justru keringat yang dikeluarkan ialah air dalam tubuh. Sehingga manusia justru akan merasa dehidrasi.
"Nah, ini kadang-kadang masyarakat masih belum paham ya. Mereka beranggapan kalau akau berkeringat, maka aku sudah olahraga. Terus olahraga pakai jaket, padahal keringat itu hasil dari air dalam tubuh," kata Umar.
Lantas sang dokter juga mengomentari aksi sebagian penyandang diabetes yang berjalan kaki tanpa alas kaki adalah baik. Padahal hal ini justru berimbas sebaliknya.
"Pasien diabetes ini banyak ya, dia mengira jalan-jalan nggak pakai sandal terutama di kerikil, terasa enak nantinya. Tapi, otomatis ini bisa berisiko luka nantinya," kata dia lagi.
Ia pun menyarankan agar pasien diabetes lebih sering menggunakan alas kaki jika berolahraga. Paling tidak jalan cepat dengan gunakan sepatu.
Dia juga menerangkan bahwa keluarnya keringat dalam olahraga bukanlah hal utama jika ingin hidup sehat melainkan yang harus diperhatikan ialah intensitas dan durasinya.
"Olahraga teratur ini sifatnya harus continue ya. Kalau disarankan sih 3 sampai 5 kali seminggu dengan durasi berkisar antara 30 menit beserta pemanasan dan pendinginan," kata dia lagi.
Tak pelak cukup masuk akal mengapa orang-orang kini wajib memperhatikan penggunaan jaket atau mungkin alas kaki saat lakukan olahraga diluar jika ingin menjaga kesehatannya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News