GenPI.co Bali - Taji dari Bali United sepanjang musim BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022 terkesan kurang oke. Apakah ini artinya mereka buruk semenjak kehilangan Paulo Sergio?
Bukan tanpa sebab, banyak kalangan menyebut jika tim besutan Stefano Cugurra Teco tampil menyedihkan semenjak akhir seri liga pertama dan memasuki awal seri kedua musim ini.
Bagaimana tidak? Pada dua laga terakhir seri satu mereka haru rela main imbang kontra Borneo dan PS Tira Persikabo. Pada awal seri dua lebih parah, Ilja Spasojevic dkk keok lawan PSM serta Bhayangkara FC.
Sangat disayangkan mengingat kekalahan ini menimpa tim kampiun Liga 1 musim 2019 yang sudah tentu tak diragukan lagi kekuatannya.
Usut punya usut, buruknya performa Bali United selama lakoni BRI Liga 1 Indonesia tak lepas dari fakta hilangnya Paulo Sergio.
Pasalnya, sang gelandang nyatanya merupakan kunci penting dalam skuat utama Serdadu Tridatu terutama dalam hal menciptakan kreativitas hingga cari celah di lini tengah.
Mengutip laman Transfermarkt, hal ini pun terbilang tak salah ketika playmaker asal Portugal itu mencatatkan statistik apik dua gol dan 14 assists ketika bantu Laskar Tridatu menangi liga dua musim lalu.
Namun, semenjak kontraknya enggan diperpanjang pada 5 Oktober 2020, tepatnya saat kompetisi vakum imbas pandemi Corona, segalanya jadi kian buruk bagi tim asal Pulau Dewata.
Sempat mendapatkan penggantinya yakni Eber Bessa, tim sempat tonjolkan kemampuan saat menang 2-0 atas PSS Sleman. Namun, performa skuat Teco turun lagi ke tingkat medioker saat imbang 0-0 lawan PSIS.
Terlepas dari fakta buruknya kualitas Bali United sepanjang BRI Liga 1 Indonesia, Paulo Sergio masih berstatus tanpa klub hingga saat ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News