Jokowi Beri Kabar Gembira, Kiper Bali United Ungkap Ini

15 Oktober 2022 11:00

GenPI.co Bali - Kiper Bali United, Nadeo Argawinata mengungkapkan perasaannya setelah Presiden Jokowi bawa kabar gembira soal sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, sanksi dari FIFA menghantui dunia sepak bola Tanah Air kala pekan ke-11 Liga 1 mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya berbuntut bencana.

Dalam insiden merenggut nyawa 131 jiwa tersebut, Presiden Jokowi mengatakan federasi sepak bola dunia alias FIFA tak memberikan sanksi terhadap Indonesia.

BACA JUGA:  Promo Traveloka Staycation 70 Persen, Hotel Murah di Bali

“Alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” kata Presiden Jokowi, Sabtu (08/10/22).

Sebelum kabar bahagia itu datang, manajemen, pelatih, ofisial hingga pemain sepak bola Indonesia dilanda kecemasan dengan nasib kompetisi.

BACA JUGA:  Billar Bebas, Ini Kronologi Lesti Kejora Cabut Gugatan KDRT

Seperti yang dirasakan kiper Bali United, Nadeo Argawinata.

Kiper Timnas Indonesia ini menjadi salah seorang yang waswas jika federasi yang dipimpin oleh Gianni Infantino tersebut menghukum Indonesia.

BACA JUGA:  Wanda Hamidah Kutuk Anies Baswedan Imbas Rumah Tergusur

Kekhawatiran kiper asal Kediri tersebut tentu beralasan.

Sebab, delapan tahun tentu bukanlah waktu yang singkat. Hal tersebut tentu akan membuat banyak orang kesusahan, bukan hanya para pemain saja.

“Jujur dalam hati pasti sangat khawatir. Saya rasa bukan hanya saya saja, tetapi pemain lain pasti sangat khawatir juga,” ujar Nadeo Argawinata, Sabtu (08/10/22).

Pada 2015 silam, Indonesia pernah menerima sanksi berat dari FIFA.

Pada saat itu, sepak bola Tanah Air dibekukan selama satu tahun lebih.

Sanksi tersebut dijatuhkan akibat adanya intervensi dari pemerintah (Kemenpora dan BOPI) terhadap sepak bola Indonesia.

Pembekuan FIFA terhadap sepak bola nasional baru berakhir pada 13 Mei 2016 melalui kongres ke-66 di Meksiko.

FIFA memulihkan sepak bola Indonesia seusai Kemenpora mencabut surat keputusan (SK) pembekuan PSSI pada 16 Mei 2016.

Sepak bola bagi Nadeo Argawinata dan seluruh pemain di Liga 1 hingga 3 menyangkut pekerjaan, bukan sebatas hobi.

“Ini sudah menyangkut pekerjaan. Kami mencari nafkah di sini (sepak bola). Pasti khawatir dan kembali lagi, saya berharap sanksi yang diberikan tidak memberatkan atau tidak terlalu parah,” papar Nadeo.

Namun, dengan pernyataan terbaru dari Presiden Jokowi, harapan untuk Liga Indonesia masih ada. Tak pelak ini yang membuat kiper Bali United, Nadeo kian merasa bersemangat. (lia/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI