FIFA Urung Sanksi Indonesia, Pelatih Bali United Sentil Liga 1

14 Oktober 2022 22:00

GenPI.co Bali - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra Teco menyentil soal Liga 1 2022/2023 setelah FIFA batal berikan sanksi terhadap Indonesia buntut tragedi Kanjuruhan.

Sebagaimana diketahui, sejatinya federasi sepak bola dunia tersebut memberikan hukuman buntut insiden mengerikan tewasnya 131 orang pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Akan tetapi, tragedi pada Sabtu (01/10/22) lalu dikatakan oleh Presiden Jokowi tak bikin FIFA layangkan sanksi dan justru akan turut membantu membenahi sepak bola dalam negeri.

BACA JUGA:  Profil Gede Sanjaya, Bupati Tabanan Berawal Kerja di Hotel

Kabar ini mendapat respons positif Pelatih Bali United Stefano ‘Teco’ Cugurra.

Coach Teco mengatakan kabar baik ini harus harus direspons otoritas sepak bola Tanah Air dengan membenahi segala aspek dalam kompetisi.

BACA JUGA:  Peringatan Dini BMKG, Prakiraan Cuaca Bali Hari Ini

Kolektor tiga gelar juara Liga 1 ini memberi masukan agar sarana prasarana lapangan yang ada di Indonesia lebih diperhatikan lagi demi kemajuan sepak bola nasional.

"Kabar bagus untuk sepak bola Indonesia (batal sanksi dari FIFA),” ujar Coach Teco, Minggu (09/10/22).

BACA JUGA:  Terminal LNG Bikin WALHI Gugat DKLH Bali, Alasannya Menohok!

Menurut Teco, harus ada pembenahan dari sisi kompetisi, bukan hanya jadwal, tetapi juga stadion tempat bermain para pemain Liga 1.

“Saya pikir kualitas rumput dan fasilitas dari beberapa lapangan stadion Liga 1 seharusnya bisa lebih bagus," kata Coach Teco.

Menurut Teco, pembenahan infrastruktur ini penting sambil membenahi mental, skill, taktik dan strategi para pemain sepak bola di Indonesia.

“Harapannya sepak bola Indonesia dapat kembali bangkit dan menjadi jauh lebih baik lagi,” papar Coach Teco.

Harapan Coach Teco sejalan dengan beberapa langkah yang diambil FIFA dan AFC untuk membenahi kompetisi di Tanah Air.

Berikut beberapa langkah kolaborasi Pemerintah Indonesia, FIFA, dan AFC untuk pembenahan kompetisi di Tanah Air.

1. Membangun standar keamanan stadion di stadion di seluruh stadion yang ada di Indonesia;

2. Memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional;

3. Melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia, termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama;

4. Mengatur jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi risiko yang ada; serta

5. Menghadirkan pendampingan dari para ahli di bidangnya. (lia/jpnn)

 

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI