Kesan Bidadari Bali United Desak Rina: Awal Canggung, Jadi Nyaman

08 Juni 2022 21:00

GenPI.co Bali - Baru-baru ini, Desak Putu Rina Jayanti membagikan kesan-kesannya saat jadi 'bidadari' Bali United di lapangan yakni awalnya merasa canggung namun makin lama jadi nyaman.

Bisa dibilang olahraga sepak bola sering kali identik dengan laki-laki. Alasannya? Bermain di lapangan, berebut bola serta mencetak angka merupakan kompetisi sarat akan kekuatan.

Namun, sejak beberapa tahun terakhir, kompetisi dan pembinaan sepak bola wanita mulai bermunculan di Tanah Air.

BACA JUGA:  Adik Selamat, Pelajar Hilang Diseret Ombak Pantai Seminyak Bali

Ya, kalangan kaum hawa seolah-olah tak mau kalah untuk tunjukkan tajinya dalam karier olahraga yang digandrungi oleh banyak orang seantero dunia ini.

Kendati demikian, tak sedikit pula yang berkarier di balik layar berkaitan dengan sepak bola sebut saja dokter tim atau fisioterapis.

BACA JUGA:  Curi Ponsel di Bandara Ngurah Rai Bali, Jurnalis Online Diciduk

Kondisi seperti ini bisa terlihat di raksasa Liga 1, Bali United yang kedatangan bidadari sekaligus seorang fisioterapis bernama Desak Putu Rina Jayanti.

Wanita berparas ayu ini bergabung bersama tim medis Bali United Youth sejak 2020 lalu.

BACA JUGA:  Resmi! 2 Pejabat LPD Serangan Bali Korupsi Miliaran, Modusnya?

Sebelum bersama skuat Serdadu Tridatu Muda, Ina, sapaan akrab Desa Putu Rina Jayanti bertugas di tim Bali United Women pada tahun 2019 lalu.

“Awalnya saya mendapatkan informasi dari kakak tingkat kalau ada lowongan fisioterapis perempuan di tim putri Bali United. Kebetulan saya memang pengen jadi fisioterapidan akhirnya diterima,” ujar Ina, Selasa (06/06/22).

Karena baru bekerja di dunia yang baru, Ina mengaku masih butuh belajar dan penyesuaian plus menaklukan tantangan.

“Tantangannya adalah mempelajari bagaimana seorang laki-laki, sepak bola itu apa, kapan saatnya saya masuk atau tidak boleh masuk ke lapangan,” katanya.

Makin lama Ina menikmati pekerjaan barunya ini. Fisioterapis lulusan Universitas Dhyana Pura ini tidak memungkiri sempat ada kecanggungan saat pertama kali terjun di industri sepak bola tanah air.

Namun, seiring berjalannya waktu, Ina mampu beradaptasi dan bersyukur dikelilingi oleh teman-temannya yang menghormati dirinya sebagai perempuan.

“Sejauh ini pengalamannya sih seru ya. Apalagi saya cewek sendiri di industri yang bukan rata-rata lagi, tetapi memang didominasi laki-laki. Seru aja gitu," kata dia lagi.

Lebih lanjut Ina juga menuturkan kesannya yang awalnya merasa agak ragu malah kian lama bisa menyesuaikan sehingga profesi di klub sepak bola ini enak untuk dijalaninya.

"Awalnya pasti canggung, tetapi lama kelamaan bisa lebih nyambung. Untungnya mereka semua bisa menghormati saya sebagai perempuan dan tidak pernah melewati batas,” bebernya.

Kehadiran Desak Putu Rina Jayanti selaku bidadari di Bali United Youth tentu akan memotivasi kalangan wanita untuk tidak ragu-ragu menapaki profesi berkaitan dengan sepak bola kelak. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI