GenPI.co Bali - Bursa transfer Liga 1 terkesan mengejutkan baru-baru ini setelah PSIS Semarang dikabarkan batal rebut Stefano Lilipaly dari Bali United. CEO klub, Yoyok Sukawi beberkan alasannya.
Keberhasilan Serdadu Tridatu menangi gelar juara BRI Liga 1 2021/2022 tak lepas dari salah satu pemain kawakannya yang sudah diajak bergabung sejak musim 2017 lalu.
Nah, siapa sangka kans Lilipaly untuk angkat koper dari tim bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta bisa jadi nyata setelah tak adanya kabar perpanjangan kontrak.
Labuhan berikutnya bagi sang penyerang sayap merangkap gelandang serang ini pun dikait-kaitkan dengan PSIS Semarang pada bursa transfer Liga 1.
Apalagi santer kabar Laskar Mahesa Jenar mulai membangun pondasi kekuatan guna tumbangkan rezim Bali United di Liga 1 musim depan denga gaet Carlos Fortes (Arema FC) dan Taisei Marukawa (Persebaya).
Alih-alih ingin diperkuat oleh pemain sekaliber Lilipaly, CEO Yoyok Sukawi menyebut komposisi pemain lokal di kubu PSIS sudah lebih dari cukup.
"Pemain lokal yang ada sudah bagus," ujar Yoyok Sukawi ketika timnya dikait-kaitkan dengan pemain berusia 32 tahun itu, Kamis (14/04/22).
Menurut Yoyok, keseimbangan di skuad PSIS Semarang menjadi alasan pihak manajemen tidak jadi merekrut pemain yang berhasil melakukan back to back juara dengan Bali United itu.
Dia meyakini dengan tambahan pemain yang sesuai dengan kebutuhan dan skuad yang komplet, performa tim akan luar biasa musim depan.
"Kalau pemain kita komplet kemarin (skuad musim lalu), kita akan lebih luar biasa," kata Yoyok Sukawi.
Terlepas dari fakta penolakan PSIS Semarang seperti diungkap Yoyok Sukawi, Stefano Lilipaly kabarnya didekati oleh Arema FC, Persis Solo dan Persib Bandung pada bursa transfer kali ini usai Bali United juara Liga 1. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News