GenPI.co Bali - Persela Lamongan punya alasan tersendiri bisa dibekuk Bali United secara comeback pada pekan ke-28 BRI Liga 1 Indonesia 2021/2022, Selasa (01/03/22).
Bergulir di Stadion Kompyang Sujana, penampilan tim asal Lamongan sejatinya cukup impresif karena bisa saja menangkan pertandingan.
Apalagi fakta Jose Wilkson beserta koleganya kian dekat dengan degradasi usai bertengger di peringkat 17 klasemen BRI Liga 1 sementara.
Saat Rahel Radiansyah sukses menjebol gawang kampiun juara liga musim 2019, Persela sejatinya patut gembira karena hanya tinggal selangkah lagi rebut tiga poin.
Hanya saja, senyum kemenangan mereka berubah jadi kecewa karena Bali United malah membalas kebobolan mereka dua kali lipat. Gol oleh Muhammad Rahmat dan Eber Bessa membuat pertandingan berakhir dengan skor 1-2.
Kalah mengejutkan, Caretaker Pelatih Persela Ragil Sudirman mengaku jika timnya bermain bagus dan alami kecolongan yang jadi biang kerok kekalahan.
"Babak pertama kami main bagus, babak kedua juga sebetulnya main bagus, tapi ada kesalahan, kecolongan, kami kena situasi corner kick," katanya pada jumpa pers seusai laga, Selasa (01/03/22).
Ia pun beranggapan bahwasannya kebobolan seperti ini tak akan mungkin terjadi jika saja para pemainnya disiplin melawan tim sekaliber Serdadu Tridatu.
"Jika saja anak-anak mau disiplin, kami juga kemungkinan besar tak akan kebobolan," ucap Ragil lagi.
Terlepas dari alasan tersebut, Persela Lamongan makin sulit menyelamatkan diri dari zona degradasi BRI Liga 1 usai kalah lawan Bali United. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News